Rabu, 22 Juni 2011

Naskah AKAL BULUS SCAPIN Karya Jean Baptiste Poquelin’Moliere

AKAL BULUS SCAPIN
Karya Jean Baptiste Poquelin’Moliere’1622. - 1673
Terjemahan Asrul Sani
















DRAMATIC PERSONAE

ARGANTE Ayah Octave Dan Zerbinette.

GERONTE Ayah Leandre Dan Hyacinte.

OCTAVE Anak Laki-Laki Argante, Kekasih Hyacinte.

LEANDRE Anak Laki-Laki Geronte, Kekasih Zerbinette.

ZERBINETTE Gadis Yang Di Kira Gadis Zanggi Kemudian Ternyata Anak Argante, Kekasih Leandre.

HYACINTE Anak Gadis Geronte, Kekasih Octave.

SCAPIN Pelayan Leandre, Seorang Panjang akal.

SILVESTRE Pelayan Octave.

NERINE Inang Pengasuh Hyacinte.

CARLE Seorang Pengecoh.

DUA ORANG LAKI-LAKI Yang Menggendong Scapin.























B A B A K I

ADEGAN 1

OCTAVE
Ah, kabar buruk untuk hati seorang kasmaran. Aku di pojokkan ke keadaan yang paling kejam. SILVESTRE, betul kau dengar di pelabuhan bahwa Ayahku pulang?

SILVESTRE
Betul.

OCTAVE
Dan bahwa dia pulang dengan tekad untuk mengawinkan aku?

SILVESTRE
Betul.

OCTAVE
Dengan anak gadis Seigneur geronte?

SILVESTRE
Anak gadis Seigneur geronte.

OCTAVE
Dan bahwa anak gadis ini untuk kepentingan itu sudah di pesankan khusus dari Taranto?

SILVESTRE
Betul, khusus dari Taranto.

OCTAVE
Dan kau dapat kabar ini dari pamanku?

SILVESTRE
Dari pamanmu.

OCTAVE
Yang di beri tahu oleh Ayahku dengan sepucuk surat?!

SILVESTRE
Dengan sepucuk surat.

OCTAVE
Dan paman ini katamu tahu semua persoalan kita.

SILVESTRE
Semua persoalan kita.

OCTAVE
Oh bicaralah. Jangan Cuma menyeret kata-kata dari mulutku begitu saja.

SILVESTRE
Buat apa aku bicara lebih banyak? Kau tidak melupakan satu keadaan pun, dan membeberkan segalanya persis sebagaimana adanya.

OCTAVE
Setidak-tidaknya kau bisa memberi aku nasihat dan mangatakan padaku apa yang harus ku lakukan dalam keadaan susah ini.

SILVESTRE
Percayalah. Aku sama bingungnya seperti kau menghadapi persoalan ini. Aku sendiri memerlukan nasihat.

OCTAVE
Pulangnya dia ini betul-betul menghancurkan aku.

SILVESTRE
Aku juga.

OCTAVE
Kalau Ayahku tahu bagaimana duduk perkaranya. Aku boleh bersiap-siap menunggu topan kemarahan yang akan menimpa aku.

SILVESTRE
Kemarahan belum apa-apa. Aku bias terima sekedar kemarahan. Tapi rupanya aku akan membayar lebih mahal untuk semua kebodohanmu, dan dari jauh aku bisa lihat topan pukul-pukulan hebat menyiapkan diri untuk memecah di atas bahu ku.

OCTAVE
Ya, Tuhan. Bagaimana aku bisa selamat dari kesusahan ini?

SILVESTRE
Mestinya itu sudah kau fikirkan sebelum kau masuk kedalamnya.

OCTAVE
Oh, nasihat-nasihat kau yang terlambat itu membunuh aku.

SILVESTRE
Aku lebih lagi kau bunuh dengan perbuatan-perbuatanmu yang edan itu.

OCTAVE
Apa yang harus ku perbuat? Apa keputusan yang harus ku ambil? Kemana harus ku cari?




ADEGAN II


SCAPIN
Ada apa, Seigneur octave? Kenapa tuan? Ada apa? Apa yang kacau? Ku lihat tuan susah sekali.

OCTAVE
Ah, scapin yang baik, aku celaka, putus asa. Aku adalah laki-laki yang paling malang.

SCAPIN
Kenapa?

OCTAVE
Apa kau belum tahu keadaanku?

SCAPIN
Belum.

OCTAVE
Ayahku akan sampai bersama Seigneur geronte dan mereka ingin mengawinkan aku.

SCAPIN
Ah, kenapa itu di susahkan?

OCTAVE
Soalnya, kau belum tahu apa sebab kesusahanku.

SCAPIN
Belum. Terserah pada Tuan, apa aku akan tahu cepat atau tidak. Aku orang yang suka menghibur orang, yang menaruh perhatian pada persoalan orang-orang muda.

OCTAVE
Ah, scapin. Sekiranya kau dapat mencari akal, membuat suatu rencana, untuk membebaskan aku dari kesusahan ini, aku rasanya akan lebih dari berhutang nyawa padamu.

SCAPIN
Terus-terang, tidak banyak yang tidak bisa ku lakukan kalau aku sudah memutuskan untuk melibatkan diri dalam suatu perkara. Tak sangsi lagi, Yang Maha Kuasa rupanya sudah memberkati aku dengan kepintaran untuk menciptakan kelok-kelok manis fikiran, segala macam intrik yang halus, yang oleh orang-orang awam yang tidak tahu apa-apa di sebut akal bulus. Dan ku kira aku bisa mengatakan tanpa memuji-muji diri sendiri. Bahwa belum pernah orang melihat seorang tukang yang lebih pandai dari aku dalam menciptakan berbagai macam akal dan intrik. Seorang tukang yang bisa lebih berhasil dari aku dalam pekerjaan yang mulia ini. Tapi percayalah, kebaikan sekarang ini tidak dihargai, dan semenjak aku di timpa kekecewaan yang di sebabkan sebuah perkara, aku sudah melepaskan segala-galanya.

OCTAVE
Kenapa? Perkara apa, scapin?

SCAPIN
Suatu perkara yang menyebabkan aku beroleh kesulitan dengan undang-undang.

OCTAVE
Undang-undang?

SCAPIN
Ya, kami mengalami sedikit kekusutan.

SILVESTRE
Kau dan undang-undang.

SCAPIN
Ya, aku di perlakukan begitu buruk dan aku begitu marah karena jaman yang tidak tahu terima kasih ini, hingga aku memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa lagi. Coba ceritakan kisah Tuan.

OCTAVE
Kau tahu scapin, dua bulan yang lalu Seigneur geronte dan Ayahku pergi berlayar untuk kepentingan usaha dagang dimana kedua mereka punya kepentingan.
SCAPIN
Aku tahu.

OCTAVE
Dan bahwa leandre dan aku di tinggalkan ayah kami. aku di pimpin oleh silvestre sedangkan leandre di bawah pimpinanmu.

SCAPIN
Ya, aku sudah melakukan tugasku dengan baik.

OCTAVE
Tidak beberapa lama kemudian, leandre bertemu dengan seorang gadis muda Zanggi lalu jatuh cinta kepadanya.

SCAPIN
Itu juga aku tahu.

OCTAVE
Karena kami bersahabat karib, ia langsung saja mempercayakan rahasianya kepadaku tentang cintanya. Lalu mengajak aku menemui kekasihnya, yang menurut hematku memang cantik, tapi tidak secantik yang dia katakan. Setiap hari dia saja yang ia bicarakan kepadaku. Setiap saat ia melebih-lebihkan kecantikkan dan keagungan gadis itu. Ia memuji kebijakannya, ia bercerita dengan penuh semangat bagaimana menariknya percakapannya, bahwa ia melaporkan kata-kata yang kecil-kecil kepadaku yang selalu ia usahakan supaya di terima sebagai kata-kata yang bijak di dunia ini. Kadang-kadang ia memaki aku karena aku tidak cukup terbuka untuk hal-hal yang ia ceritakan, dan ia tidak putus-putusnya menyalahkan aku karena aku tidak perduli pada api cintanya.

SCAPIN
Aku belum mengerti, kemana tujuan cerita ini.

OCTAVE
Pada suatu hari, waktu aku bersama dia mengunjungi gadis kekasihnya itu, kami mendengar ratapan bercampur sedu sedan dari sebuah kamar kecil disebuah jalan tersembunyi. Kami bertanya ada apa. Seorang perempuan berkata pada kami, sambil menarik nafas panjang, bahwa di sana kami dapat melihat sesuatu yang menyedihkan pada dua orang perempuan asing, dan bahwa kami pasti terharu kalau hati kami tidak dari batu.

SCAPIN
Kemana cerita ini tujuannya.

OCTAVE
Rasa ingin tahu membuat aku mendorong leandre untuk melihat apa sebetulnya. Kami masuk ke sebuah kamar dimana kami melihat seorang perempuan tua dalam sakaratul maut, di dampingi seorang pelayan wanita yang meratap dan seorang gadis. Kedua-duanya bercucuran air mata. Gadis itu gadis yang paling cantik dan paling mengharukan seluruh dunia ini.

SCAPIN
Aha.

OCTAVE
Gadis-gadis lain akan kelihatan menakutkan dalam keadaan seperti itu. Karena ia hanya mengenakan petikot yang usang dengan kebaya dari kain biasa. Ia memakai peci tidur berwarna kuning, dan rambutnya tergerai ke atas bahunya. Sungguhpun ia berpakaian begitu, ia menyinarkan seribu daya tarik, dan dari seluruh pribadinya yang kelihatan hanya kecantikkan dan keindahan.

SCAPIN
Aku tahu selanjutnya.

OCTAVE
Kalau kau melihat dia, scapin, dalam keadaan seperti yang aku ceritakan itu,kau akan beranggapan bahwa dia luar biasa sekali.

SCAPIN
Oh, aku tak sangsi. Dan tanpa melihat dia sekalipun aku dapat membayangkan bahwa dia seorang gadis yang sangat menarik.

OCTAVE
Air matanya pun bukan air mata yang tidak menyenangkan yang bisa merusak wajah seseorang. Dalam cara dia menangis ada semacam keagungan yang mengharukan dan kesenduannya adalah kesenduan yang paling indah di dunia ini.

SCAPIN
Aku mengerti.

OCTAVE
Semua orang menangis agar kelak memagut perempuan yang sekarat itu, yang ia panggil ibu. Tidak ada orang yang tidak merasa hatinya remuk melihat pengutaraan rasa cinta yang begitu tidak dibuat-buat.

SCAPIN
Betul-betul mengharukan. Dan aku juga mengerti bahwa pengutaraan rasa cinta yang tidak dibuat-buat ini telah membuat kau cinta padanya.

OCTAVE
Ah, Scapin, bahkan seorang biadab pun akan cinta padanya.

SCAPIN
Tentu saja. Masuk akal sekali.

OCTAVE
Setelah mengucapkan beberapa patah kata, dengan maksud mencoba melunakkan kesedihan penderita yang cantik itu, kami pergi. Dan waktu ku tanyakan pada Leandre apa pendapatnya tentang gadis itu, ia menjawab dengan dingin sekali, bahwa menurutnya gadis itu tetap manis. Aku tersinggung karena sikap dan caranya yang dingin waktu memberikan pendapatnya tentang gadis itu. Hingga aku memutuskan untuk tidak mengucapkan pengaruh kecantikannya pada sukmaku.

SILVESTRE (Pada Octave)
Kalau cerita ini tidak kau ringkaskan, kita bisa disini sampai besok. Biar ku selesaikan dengan beberapa kata.

(Pada Scapin)

Mulai saat itu hatinya terbakar. Ia tidak bisa hidup kecuali kalau ia dapat menghibur penderitaan si cantik itu, kunjungannya yang berulang-ulang kali, ditolak oleh pelayan wanita itu. Pelayan itu sudah jadi wali setelah Ibunya meninggal. Kawan kita putus asa. Ia memohon, ia meminta, bersujud; tidak ada hasil. Kepadanya di katakan, bahwa gadis itu biarpun tidak kaya atau tidak punya apa-apa, adalah keturunan baik-baik. Kecuali kalau ia mau mengawininya, maka usaha-usahanya itu tidak akan disambut sama sekali. Sekarang cintanya jadi bertambah besar karena adanya kesulitan. Ia pertimbangkan, pertanyakan, fikirkan, sebentar ragu, kemudian mengambil keputusan sekarang ia sudah kawin dengan gadis itu sejak tiga hari yang lalu.

SCAPIN
Aku mengerti.

SILVESTRE
Tambah lagi kepulangan Ayahnya yang tidak disangka-sangka. Yang diperkirakan akan pergi selama dua bulan. Pengungkapan tentang perkawinan ini disampaikan oleh pamannya, dan perkawinan lain yang direncanakan mereka antara dia dengan anak gadis Seigneur geronte, yang lahir dari Isterinya yang kedua yang ia kawini, kata orang, di Taronto.

OCTAVE
Juga tambahkan, di atas segala-galanya, kemiskinan dari gadis yang cantik ini, dan tidak berdayanya aku untuk membantu dia.

SCAPIN
Cuma itu? Kalian rebut karena soal kecil. Masa karena itu saja sudah panik.

(Pada Silvestre)

Kau, apa kau tidak malu gagal mengurus soal begitu remeh? Persetan amat. Kau cukup besar untuk Ayah dan Ibu baginya tapi kau tidak dapat mencari akal, atau menemukan cara untuk membereskan persoalan. Bah … mampuslah semua orang bodoh. Sekiranya aku punya orang-orang tua seperti itu aku bisa permainkan; aku akan tuntun mereka seperti menuntun kerbau di dunia. Aku tidak lebih besar dari segini,

(Ia Menadahkan Tangannya Dekat Lantai)

waktu aku berhasil menciptakan bermacam-macam akal.

SILVESTRE
Aku mengakui, bahwa Tuhan tidak memberkahi aku dengan bakat yang kau miliki dan bahwa aku tidak cukup pintar seperti kau, untuk bergumul dengan undang-undang.

OCTAVE
Itu hyacinteku yang cantik, datang.


ADEGAN III

HYACINTE
Ah, Octave, apa betul yang di ceritakan Silvestre pada Nerine, bahwa Ayahmu sudah kembali dan mau mengawinkan kau?

OCTAVE
Ya, Hyacinte manis, dan berita ini merupakan pukulan yang kejam untukku. Tapi apa ini? Kau menangis? Buat apa air mata ini? Apa kau curiga aku tidak akan setia? Apa kau tidak yakin akan cintaku padamu?

HYACINTE
Ya, Octave, aku yakin. Tapi aku tidak pasti bahwa kau akan selalu mencintai aku.

OCTAVE
Oh, apa ada orang yang bisa mencintai kau tidak untuk seumur hidup?

HYACINTE
Aku mendengar, Octave. Bahwa umur cinta laki-laki tidak sepanjang umur cinta kami, dan bahwa semangat yang diperlihatkan laki-laki kepada kami adalah api yang mudah mati seperti mudahnya ia di hidupkan.

OCTAVE
Ah, Hyacinte, kalau begitu hatiku tidak seperti hati laki-laki lain. Aku betul-betul merasa, bahwa aku akan cinta padamu sampai ke liang kubur.

HYACINTE
Aku ingin percaya kau betul-betul merasakan apa yang kau katakan dan bahwa tak sangsi lagi kata-katamu itu tentu jujur. Tapi aku takut pada suatu kekuatan lain yang akan melawan perasaan mesra dalam hatimu terhadapku. Kau tergantung pada seorang Ayah yang ingin mengawinkan kau dengan orang lain. Aku yakin aku akan mati kalau hal ini terjadi.

OCTAVE
Tidak, Hyacinte, tidak ada Ayah yang dapat memaksa aku untuk melanggar janjiku padamu. Aku lebih suka meninggalkan negeriku, atau kalau perlu membuang nyawaku, daripada meninggalkan kau. Tanpa melihat perempuan itu, aku sudah merasa tidak senang padanya. Aku tidak bermaksud kejam, tapi aku berharap moga-moga, laut akan memisahkan dia dari aku untuk selama-lamanya. Jadi jangan menangis. Hyacinte saying, sebab air matamu membunuh aku. Aku tidak bisa melihatnya tanpa merasa hatiku di tikam.

HYACINTE
Karena kau menginginkannya, aku akan mengeringkan air mataku, dan aku akan menunggu dengan mata kering apapun yang akan di timpakan nasib atas diriku.

OCTAVE
Nasib akan baik pada kita.

HYACINTE
Dia akan baik jika kau tetap setia padaku.

OCTAVE
Aku pasti setia.

HYACINTE
Kalau begitu aku akan bahagia.

SCAPIN (Kesamping)
Dia bukan anak bodoh. Menurut hematku dia amat cantik.

OCTAVE (Menunjuk Pada Scapin)
Ini seorang laki-laki, yang jika dia mau, dapat membantu kita dalam kesusahan kita.

SCAPIN
Aku sudah bersumpah untuk tidak ikut campur lagi dengan urusan orang lain. Tapi kalau kau pandai meyakinkan aku, barangkali …

OCTAVE
Oh, kalau sekiranya hanya itu yang diperlukan untuk mendapat bantuan, aku memohon padamu dengan seluruh hatiku untuk mengambil kemudi perahu kecil kami ini.

SCAPIN (Pada Hyacinte)
Dan kau, apa tidak ada yang mau kau katakan kepadaku?

HYACINTE
Ku mohonkan kepadamu, seperti dia, demi segala yang kau cintai di dunia ini, untuk bersedia membela cinta kami.

SCAPIN
Rupanya kita harus membiarkan diri kita di yakinkan, dan punya sedikit rasa kemanusiaan. Baiklah, aku bersedia berusaha untukmu.

OCTAVE
Percayalah …

SCAPIN (Pada Octave)
Hus …

(Pada Hyacinte)

Pergilah, jangan khawatir.

(Hyacinte Pergi) (Kepada Octave)

Dan kau, siapkan dirimu supaya dapat menemui Ayahmu dengan pendirian teguh.

OCTAVE
Secara terus-terang belum apa-apa pertemuan itu sudah membuat aku gemetar. Dan aku punya sifat pemalu yang tidak bisa ku atasi.

SCAPIN
Biar bagaimana, pada pertemuan pertama kau harus kuat kelihatannya, kalau tidak ia akan memanfaatkan kelemahanmu untuk menyeretmu bagai anak-anak. Nah, kuatkan dirimu. Sedikit keberanian. Dan coba fikirkan bagaimana caranya memberikan jawaban yang pasti atas segala yang ia katakan kepadamu.

OCTAVE
Aku akan berusaha sebaik-baiknya.

SCAPIN
Mari, kita latihan sedikit, supaya terbiasa. Mari kita latih bagianmu, supaya aku bisa lihat apa kau memainkannya dengan baik. Mari, penampilan yang mantap, kepala tegak, pandagan pasti.

OCTAVE
Seperti ini?

SCAPIN
Sedikit lagi.

OCTAVE
Begini?

SCAPIN
Bagus. Misalkan aku Ayahmu yang baru datang dan jawab aku dengan tegas seolah-olah kau menjawab kata-katanya. “Bajingan, benalu, celaka, kau membuat malu seorang Ayah seperti aku, berani kau tampil depanku setelah kelakuanmu yang tidak pantas, setelah aku kau tipu begitu rupa selama aku tidak ada? Apa itu hasil jerih payahku membesarkan kau bajingan, apa itu hasil pemeliharaanku, beginikah hormat yang kau perlihatkan kepadaku, hormat yang kau sisihkan untuk ku?” Ayuhlah. “berani betul kau, bajingan untuk menikah tanpa izin Ayahmu, untuk mengatakan perkawinan gelap? Jawab, bangsat, jawab. Coba kemukakan alasan-alasanmu yang bagus itu.” Oh, persetan. Kau terpaku saja.

OCTAVE
Soalnya, aku betul-betul merasa seolah-olah Ayahku sendiri yang bicara.

SCAPIN
Tentu saja. Itu makanya kau jangan diam saja seperti seorang dungu.

OCTAVE
Aku akan lebih kuat kali ini. Aku akan menjawab dengan tegas.

SCAPIN
Betul?

OCTAVE
Betul.

SILVESTRE
Itu Ayahmu dating.

OCTAVE
Aduh mak, aku celaka.

(LARI)

SCAPIN
Stop, Octave, jangan pergi. Dia lari. Pemuda apa ini? Biar kita tunggu saja Ayahnya.

SILVESTRE
Apa yang harus ku katakan padanya?

SCAPIN
Biar aku yang bicara, atau kau ikut saja.



ADEGAN IV

ARGANTE (SELAMA SEPULUH DIALOGNYA YANG PERTAMA IA MENGIRA DIA SENDIRI)
Belum pernah aku mendengar perbuatan seperti itu.

SCAPIN (Pada Silvestre)
Dia sudah tahu kejadian itu, dan fikirannya begitu sesak dengannya, hingga biarpun ia sendirian ia membicarakannya dengan lantang.

ARGANTE
Berani betul mereka.

SCAPIN (Pada Silvestre)
Mari kita dengarkan dia.

ARGANTE
Aku betul-betul ingin tahu apa yang bisa mereka kemukakan tentang perkawinan yang bagus ini.

SCAPIN (Ke Samping)
Kami sudah fikirkan.

ARGANTE
Apa mereka mau mengingkari?

SCAPIN (Ke Samping)
Tidak, kami tidak bermaksud begitu.

ARGANTE
Atau mereka mau mencoba untuk membenarkannya?

SCAPIN (Ke Samping)
Itu mungkin bisa di lakukan.

ARGANTE
Apa mereka akan mengalahkan aku dengan cerita-cerita bohong?

SCAPIN (Ke Samping)
Mungkin.

ARGANTE
Semua kata-kata mereka akan sia-sia belaka!

SCAPIN (Ke Samping)
Mari kita lihat saja nanti!

ARGANTE
Mereka tidak akan bisa meyakinkan aku.

SCAPIN (Ke Samping)
Jangan begitu pasti.

ARGANTE
Aku akan cari jalan supaya anak Bengal itu di bawa ketempat aman.

SCAPIN (Ke Samping)
Itu akan kami halangi.

ARGANTE
Dan bandit Silvestre itu, kulitnya akan ku samak.

SILVESTRE (Pada Scapin)
Aku betul-betul akan marah kalau ia sampai lupa padaku.

ARGANTE (Melihat Silvestre)
Aha! Jadi kau di sini, wakil keluarga yang pintar, pembimbing anak muda yang bagus.

SCAPIN
Tuan, aku gembira sekali melihat Tuan sudah pulang.

ARGANTE
Hallo, Scapin.

(Pada Silvestre)

Rupa-rupanya kau telah mentaati perintahku dengan cara yang bagus sekali dan anakku rupanya sudah berbuat bermacam-macam kepintaran selama aku pergi.

SCAPIN
Tuan kelihatannya sehat.

ARGANTE
Sehat.

(Pada Silvestre)

Kau diam saja, bajingan, kau diam saja.

SCAPIN
Apa perjalanan Tuan menyenangkan?

ARGANTE
Ya, Tuhan. Menyenangkan sekali. Biar ku maki-maki sedikit.

SCAPIN
Tuan mau memaki-maki?

ARGANTE
Ya, aku mau memaki.

SCAPIN
Siapa yang mau Tuan maki?

ARGANTE (Menunjuk Silvestre)
Buaya itu.

SCAPIN
Kenapa?

ARGANTE
Apa kau tidak dengar apa yang terjadi sepeninggal ku?

SCAPIN
Aku mendengar suatu kejadian kecil dan remeh.

ARGANTE
Apa? Soal remeh? Kejadian seperti itu?

SCAPIN
Tuan mungkin benar, dari sudut pandangan Tuan.

ARGANTE
Kelancangan seperti itu?

SCAPIN
Betul. Memang betul.

ARGANTE
Anak yang kawin tanpa persetujuan Ayahnya?

SCAPIN
Ya, orang bisa saja keberatan. Tapi ku kira Tuan lebih baik tidak meributkan itu.

ARGANTE
Aku tidak setuju dan aku bermaksud untuk meributkannya. Apa? Menurut kau aku tidak punya alasan sama sekali untuk marah?

SCAPIN
Ya, betul. Aku sendiri marah waktu aku pertama kali mendengarnya, hingga aku terlibat untuk memaki anak Tuan atas nama Tuan. Tanyakan saja padanya, bagaimana aku memarahi dia dan bagaimana aku mengata-ngatai dia karena tidak ada rasa hormat pada Ayahnya yang telapak kakinya harusnya ia cium. Tidak ada orang yang bisa memarahinya lebih baik, biarpun Tuan sendiri. Tapi apa? Akhirnya aku mengalah pada fikiran sehat, lalu sampai pada kesimpulan bahwa pada dasarnya barangkali ia tidak begitu salah seperti anggapan orang.

ARGANTE
Omongan apa yang kau ceritakan padaku ini? Apa dia tidak salah, begitu saja mengawini orang asing?

SCAPIN
Habis bagaimana? Ia di dorong kesana oleh nasibnya.

ARGANTE
Ah, itu alasan yang paling bagus di dunia ini. Sekarang ini kita boleh melakukan segala macam kejahatan. Menipu, mencuri, membunuh dengan alasan perbuatan itu kita lakukan atas dorongan nasib.

SCAPIN
Tuan menanggapi kata-kataku seperti seorang filsuf. Maksudku, tanpa ia sadari ia sudah terlibat persoalan itu tanpa bisa mengelak.

ARGANTE
Lalu kenapa ia terlibat?

SCAPIN
Apa Tuan berharap dia bisa sepintar Tuan? Orang muda, adalah muda, dan tidak punya kebijaksanaan yang mereka perlukan untuk melakukan hal-hal yang masuk akal. Lihat Leandre, yang biarpun sudah ku ajar, biarpun sudah ku tunjuki, masih saja melakukan hal-hal yang lebih buruk dari anak Tuan. Aku betul-betul ingin tahu apa Tuan tidak pernah muda dulu dan tidak pernah berbuat macam-macam seperti orang-orang lain. Aku sendiri pernah mendengar bahwa Tuan di senangi perempuan-perempuan, bahwa Tuan bersenang-senang dengan yang paling lincah diantara mereka, dan melakukan segala-galanya sampai sepuas-puasnya.

ARGANTE
Itu betul, ku akui. Tapi aku selalu membatasi diriku jangan sampai terlalu terlibat, dan aku tidak pernah terlanjur seperti dia.

SCAPIN
Jadi bagaimana dia harusnya menurut Tuan? Dia melihat seorang gadis yang sayang padanya karena ia disenangi perempuan-perempuan seperti Tuan. Ia tertarik padanya. Ia mengunjungi gadis itu, ia menceritakan segala macam omong kosong, membisikan kata-kata manis, ketika penuh gairah. Gadis itu menyerah pada rayuannya. Ia memanfaatkan nasib baiknya. Lalu ia tertangkap basah oleh keluarga gadis itu, yang dengan paksa mengikut dia mengawini gadis itu.

SILVESTRE (Ke Samping)
Pintar sekali dia.

SCAPIN
Apa Tuan lebih suka melihat dia di bunuh. Kira ku lebih baik kawin dari pada mati.

ARGANTE
Mereka tidak ceritakan padaku bahwa begitu jalan kejadiannya.

SCAPIN (Menunjuk Silvestre)
Tanya dia, dia akan menceritakan hal yang sama.

ARGANTE (Pada Silvestre)
Apa betul dia kawin karena terpaksa?

SILVESTRE
Ya, Tuan.

SCAPIN
Buat apa aku berdusta pada Tuan.

ARGANTE
Kalau begitu dia harus segera mengadu pada yang berwenang karena sudah di paksa.

SCAPIN
Itu dia tidak mau lakukan.

ARGANTE
Itu akan memudahkan aku untuk memutuskan perkawinan ini.

SCAPIN
Memutuskan perkawinan?!

ARGANTE
Ya.

SCAPIN
Tuan tidak bisa memutuskannya.

ARGANTE
Aku tidak bisa memutuskannya?

SCAPIN
Tidak.

ARGANTE
Apa? Apa aku tidak punya hak seorang Bapak? Dan menuntut keadilan atas paksaan yang mereka lakukan pada anakku?

SCAPIN
Dia tidak akan setuju.

ARGANTE
Dia tidak setuju?

SCAPIN
Tidak.

ARGANTE
Anakku?

SCAPIN
Ya, anak Tuan. Apa tuan mau dia mengaku bahwa dia penakut, dan bahwa dia hanya bisa melakukan sesuatu kalau dia di paksa? Dia tidak akan mau mengakuinya. Itu akan merugikan dia, dan membeberkan dia sebagai seorang anak yang tidak pantas jadi anak Tuan.

ARGANTE
Aku tidak perduli.

SCAPIN
Ia terpaksa melakukannya, demi kehormatannya dan kehormatan Tuan. Di mana-mana ia harus mengatakan bahwa ia kawin dengan gadis itu atas kemauannya sendiri.

ARGANTE
Dan aku, demi kehormatanku dan kehormatannya, mau supaya dia mengatakan yang sebaliknya.

SCAPIN
Aku yakin dia tidak akan mau.

ARGANTE
Aku akan paksa dia.

SCAPIN
Dia tidak akan mau, percayalah.

ARGANTE
Dia akan mau, kalau tidak warisannya akan ku cabut.

SCAPIN
Tuan?

ARGANTE
Aku.

SCAPIN
Itu betul-betul bagus.

ARGANTE
Apa maksudmu bagus.

SCAPIN
Tuan tidak akan meniadakan warisannya.

ARGANTE
Aku tidak akan meniadakan warisannya?

SCAPIN
Tidak.

ARGANTE
Tidak?

SCAPIN
Tidak.

ARGANTE
Hah. Itu lucu. Aku tidak akan meniadakan warisan anakku.

SCAPIN
Tidak. Percayalah.

ARGANTE
Siapa yang melarang aku?

SCAPIN
Tuan sendiri.

ARGANTE
Aku.

SCAPIN
Tuan tidak akan sampai hati.

ARGANTE
Aku akan sampai hati.

SCAPIN
Tuan main-main.

ARGANTE
Aku tidak main-main.

SCAPIN
Kasih sayang seorang Ayah akan menentukan.

ARGANTE
Tidak ada gunanya.

SCAPIN
Ada, ada.

ARGANTE
Percayalah, ini akan benar-benar terjadi.

SCAPIN
Omong kosong.

ARGANTE
Kau jangan berkata ”omong kosong”.

SCAPIN
Aku tahu Tuan pada dasarnya baik, seolah-olah aku belum kenal Tuan saja.

ARGANTE
Aku tidak baik dan aku jahat kalau aku mau jahat. Mari kita akhiri saja percakapan ini. Tekanan darahku jadi naik.

(Pada Silvestre)

Hai, buaya coba kau pergi. Jemput anak bajinganku itu. Sementara itu aku akan pergi mengunjungi Seigneur Geronte untuk menceritakan kemalanganku.

SCAPIN
Tuan, sekiranya Tuan memerlukan aku, perintahkan saja.

ARGANTE
Terima kasih.

(Ke Samping)

Oh, kenapa dia harus jadi anak tunggalku, kenapa kini tidak ada lagi anak gadisku yang sudah dipanggil Tuhan hingga dia bisa ku jadikan ahli warisku.



ADEGAN V

SILVESTRE
Ku akui kau orang besar, dan semua berjalan dengan baik. Tapi sebaliknya kami kekurangan uang untuk itu dan dimana-mana kami di kejar orang tempat kami berhutang.

SCAPIN
Serahkan padaku, rencana sudah matang. Aku lagi mencari-cari seorang laki-laki yang dapat kita percayai, untuk memainkan peranan yang ku perlukan. Tunggu sebentar. Coba urukkan kopiahmu seperti biasa di lakukan jagoan-jagoan. Coba berdiri di atas satu kaki. Letakkan tanganmu dipinggang. Perlihatkan kemarahan dimatamu. Jalan seperti seorang Raja dalam cerita tragedy. Bagus. Ikuti aku. Aku tahu cara-cara rahasia untuk menyembunyikan muka dan suaramu.

SILVESTRE
Setidak-tidaknya aku mohon supaya aku tidak harus berurusan dengan undang-undang.

SCAPIN
Pergilah, pergilah; resiko akan kita bagi bagai saudara. Tiga tahun dalam penjara tidak boleh merupakan halangan bagi hati yang mulia.



B A B A K II

ADEGAN I



GERONTE
Ya, tidak sak lagi, dengan cuaca begini orang-orang kami akan berada disini hari ini. Dan seorang pelaut yang datang dari Taranto mengatakan padaku bahwa ia sudah melihat orangku siap untuk naik. Tapi kedatangan anak gadisku akan menemui kenyataan yang tidak menguntungkan buat rencana kita. Dan apa yang sebentar ini kau ceritakan kepadaku tentang anakmu betul-betul sudah membuyarkan rencana yang sudah kita buat bersama.

ARGANTE
Jangan khawatir. Ku jamin aku bisa mengatasi semua halangan itu dan aku langsung akan menggarapnya.

GERONTE
Terus terang, Seigneur Argante, Tuan mau mendengar pendapat aku yang sebenarnya? Pendidikan anak memerlukan sikap yang keras.

ARGANTE
Jelas sekali. Maksud kau apa?

GERONTE
Yang kumaksud ialah, bahwa kelakuan tidak senonoh dari anak-anak muda biasanya bersumber pada pendidikan yang buruk yang di berikan Ayah mereka.

ARGANTE
Kadang-kadang itu bisa terjadi. Tapi apa maksudmu sebenarnya?

GERONTE
Apa maksudku?

ARGANTE
Ya.

GERONTE
Bahwa, sekiranya sebagai orang tua yang baik, kau berhasil mendidik anakmu kejalan yang benar, ia tidak akan menipu kau seperti telah ia lakukan.

ARGANTE
Bagus. Jadi kau lebih berhasil membawa anakmu ke jalan yang baik?

GERONTE
Memang, dan ia akan menyesal sekali sekiranya ia berbuat terhadap aku seperti anakmu terhadap kau.

ARGANTE
Lalu, bagaimana kalau anak yang telah kau didik begitu baik, melakukan sesuatu yang lebih jahat lagi dari pada yang di lakukan anakku?

GERONTE
Bagaimana?

ARGANTE
Bagaimana?

GERONTE
Apa artinya ucapan kau itu?

ARGANTE
Artinya, Siegneur Geronte, kau jangan terlalu cepat mengutuk perbuatan orang, dan bahwa orang yang mau mengeritik sebaiknya sebelumnya meneliti dulu apa tidak ada yang salah pada dirinya sendiri.

GERONTE
Aku tidak mengerti.

ARGANTE
Aku akan jelaskan.

GERONTE
Apa mungkin kau dengar sesuatu tentang anakku?

ARGANTE
Mungkin sekali.
GERONTE
Apa?

ARGANTE
Scapin-mu, waktu aku lagi marah, hanya bercerita secara umum padaku. Tentang perinciannya kau bisa dengar dari dia atau dari orang lain. Mengenai diriku, aku bermaksud secepat mungkin minta nasihat seorang penasihat hukum untuk mempertimbangkan tindakan apa yang harus ku lakukan. Selamat tinggal.


ADEGAN II


GERONTE (Sendiri)
Apa maksudnya? Lebih buruk dari persoalan dia? Menurut hematku tidak ada yang lebih dari itu yang bisa diperbuat seseorang. Dan ku kira kawin tanpa izin orang tua adalah tindakan yang tidak bisa dibayangkan siapapun juga … Ah, kau datang.

LEANDRE (Berlari Memeluk Dia)
Ah, Ayah aku gembira sekali melihat Ayah kembali.

GERONTE (Menolak Untuk Memeluk Dia)
Sabar, mari kita bicara dulu.

LEANDRE
Izinkan aku memeluk Ayah dan …

GERONTE (Menolak Dia)
Sabar, kata ku.

LEANDRE
Kenapa, Ayah? Ayah menolak aku untuk mengutarakan kegembiraanku dengan memeluk Ayah?

GERONTE
Ya, ada sesuatu yang bengkok yang harus kita luruskan.

LEANDRE
Apa?

GERONTE
Diam, aku mau menatap wajahmu.

LEANDRE
Apa?

GERONTE
Pandang mataku.

LEANDRE
Kenapa?

GERONTE
Apa yang telah terjadi di sini?

LEANDRE
Apa yang telah terjadi?

GERONTE
Ya, apa yang telah kau perbuat selama aku pergi?

LEANDRE
Ayah, Ayah kira apa yang telah ku lakukan?

GERONTE
Aku tidak mengira kau telah melakukan sesuatu. Tapi aku bertanya apa yang sudah kau lakukan.

LEANDRE
Tidak ada sesuatu pun yang bisa membuat Ayah marah.

GERONTE
Tidak ada?

LEANDRE
Tidak.

GERONTE
Kau pasti?

LEANDRE
Justeru karena aku yakin aku tidak bersalah.

GERONTE
Tapi SCAPIN menceritakan sesuatu tentang kau.

LEANDRE
SCAPIN?

GERONTE
Ah, nama itu membuat muka mu jadi merah.

LEANDRE
Dia menceritakan sesuatu tentang aku?

GERONTE
Tempat ini tidak begitu cocok untuk menyelesaikan persoalan ini. Kita akan bicarakan di tempat lain. Pergilah pulang. Aku sebentar lagi akan kesana. Ah, pengkhianat! Kau sudah menodai aku, kau tidak lagi ku akui sebagai anakku, kau boleh bersiap-siap untuk menghindarkan pertemuan dengan aku untuk selama-lamanya.


ADEGAN III



LEANDRE (Sendiri)
Ia mengkhianati aku. Bajingan Scapin yang karena beratus sebab mestinya jadi orang pertama yang harus menyembunyikan hal-hal yang ku ungkapkan padanya, kini malah jadi orang pertama yang membeberkannya pada Ayahku. Demi Tuhan, aku bersumpah, pengkhianatannya tidak boleh di biarkan tanpa hukuman.

OCTAVE
SCAPIN yang baik, aku berhutang budi sekali atas usaha-usahamu. Kau betul-betul orang yang patut di kagumi. Ah, alangkah pemurahnya nasib padaku dengan jalan mengirimkan kau padaku untuk menyelamatkan aku.

LEANDRE
Ah, kau. Aku senang sekali bertemu dengan kau, Tuan bajingan.

SCAPIN
Maaf, Tuan. Tuan telah mengkhianati aku dengan panggilan terlalu tinggi.

LEANDRE (Menghunus Pedangnya)
Kau betul-betul pelawak yang gagal. Kau akan ku hajar …

SCAPIN (Berlutut)
Tuan.

OCTAVE (Berdiri Di Antara Ke Duanya Supaya Leandre Terhalang Untuk Mengayunkan Pedangnya)
Ah, Leandre.

LEANDRE
Octave, jangan tahan aku.

SCAPIN
Tuan.

OCTAVE (Menahan Leandre)
Jangan.

LEANDRE (Mencoba Menikam Scapin)
Biarkan aku melampiaskan kemarahanku.

OCTAVE
Atas nama persahabatan, Leandre, jangan sakiti dia.

SCAPIN
Tuan, apa salahku pada Tuan?

LEANDRE (Mencoba Menikam Dia)
Apa salahmu padaku, pengkhianat?

OCTAVE (Menahan Leandre)
Sabar.

LEANDRE
Jangan Octave, aku mau dia mengaku padaku sekarang ini juga, kelicikan yang sudah ia lakukan terhadap aku. Ya, kau bajingan, aku tahu akal busukmu. Aku baru saja mendengar. Barangkali kau tidak mengira mereka akan membukakan rahasia ini padaku. Tapi aku mau mendengar pengakuan dari mulutmu sendiri. Kalau tidak, pedang ini ku tikamkan ke tubuhmu.

SCAPIN
Tuan, apa Tuan betul-betul sampai hati?

LEANDRE
Kalau begitu, bicara!

SCAPIN
Apa ada yang telah ku lakukan terhadap Tuan?

LEANDRE
Ya, Buaya. Sanubarimu bisa mengatakan dengan lebih baik apa yang telah kau lakukan.

SCAPIN
Percayalah. Aku tidak tahu.

LEANDRE (Maju Untuk Menikam Dia)
Kau tidak tahu?

OCTAVE (Menahan Dia)
Leandre.

SCAPIN
Tuan, karena Tuan memaksa, aku mengakui, bahwa aku dan kawan-kawan ku yang menghabiskan isi botol anggur Spanyol yang Tuan peroleh beberapa hari yang lalu. Juga aku yang telah menyebabkan botol itu retak-retak dan aku yang membuar-buarkan air supaya Tuan mengira bahwa anggur itu telah mengalir keluar.

LEANDRE
Jadi kau bergajul yang menghabiskan anggur Spanyolku sehingga aku memaki-maki pelayan perempuanku karena aku mengira dia yang melakukan itu?

SCAPIN
Ya, Tuan. Aku minta maaf.

LEANDRE
Aku senang telah mendengarnya. Tapi sekarang soalnya bukan itu.

SCAPIN
Bukan itu, Tuan?

LEANDRE
Bukan. Soal lain yang benar-benar jadi beban pikiranku dan aku mau kau menceritakannya padaku.

SCAPIN
Aku tidak ingat telah melakukan sesuatu yang lain.

LEANDRE (Mencoba Menikam Dia)
Jadi kau tidak mau bicara?

SCAPIN
Oh.

OCTAVE (Menahan Leandre)
Sabar.

SCAPIN
Ya, Tuan, memang benar, bahwa tiga minggu yang lalu waktu Tuan pada suatu malam menyuruh aku mengantarkan sebuah arloji kecil pada gadis Zanggi yang Tuan cintai itu, aku kembali dengan pakaian penuh berlumur Lumpur, dan wajahku bergelimang darah, lalu aku mengatakan pada Tuan bahwa aku bertemu dengan beberapa orang maling yang telah memukuli aku dan merampok arloji itu. Sebetulnya, aku, Tuan. Arloji itu ku ambil.

LEANDRE
Kau? Kau ambil arlojiku?

SCAPIN
Ya, Tuan. Supaya aku tahu waktu.

LEANDRE
Aha, aku dapat tahu banyak hal-hal bagus di sini dan aku punya pelayan yang betul-betul setia. Tapi bukan itu yang ku tanyakan.

SCAPIN
Bukan itu?

LEANDRE
Bukan, bajingan. Ada lagi hal lain yang harus kau akui pada ku.

SCAPIN
Sebutkan.

LEANDRE
Bicara, cepat, aku terburu-buru.

SCAPIN
Cuma itu yang telah aku perbuat.

LEANDRE (Mencoba Menikam Scapin)
Cuma itu?

OCTAVE (Berdiri Di Depan Leandre)
He.

SCAPIN
Ya, ada lagi, Tuan. Tuan ingat jadi-jadian enam bulan yang lalu yang telah memukuli Tuan sejadi-jadinya dengan tongkat pada suatu malam, sehingga leher Tuan hampir patah karena Tuan jatuh ke dalam lubang waktu melarikan diri?

LEANDRE
Lalu?

SCAPIN
Yang menjadi jadi-jadian itu aku, Tuan.

LEANDRE
Jadi kau pengkhianat yang pura-pura jadi jadi-jadian?

SCAPIN
Ya, Tuan, untuk menakut-nakuti Tuan dan untuk menghalangi Tuan supaya jangan lagi menyuruh aku mengejar-ngejar Tuan kemana-mana setiap malam seperti yang biasa Tuan lakukan.

LEANDRE
Aku akan ingat semua yang baru ku ketahui ini pada saat dan tempat yang tepat, sekarang aku mau katakana apa sebenarnya. Kau harus mengakui apa yang telah kau katakan pada Ayahku.

SCAPI
Ayah Tuan?

LEANDRE
Ya, bajingan. Ayahku.
SCAPIN
Aku belum pernah bertemu dengan dia sejak dia kembali.

LEANDRE
Kau belum bertemu dengan dia?

SCAPIN
Belum, Tuan.

LEANDRE
Kau pasti?

SCAPIN
Pasti. Dia sendiri bisa katakan pada Tuan.

LEANDRE
Tapi aku dengar dari mulutnya sendiri.

SCAPIN
Maaf, kalau begitu dia tidak menceritakan yang sebenarnya.



ADEGAN IV



CARLE
Tuan, aku membawa kabar buruk tentang cinta Tuan.

LEANDRE
Bagaimana?

CARLE
Zanggi-zanggi itu kini lagi mau membawa Zerbinette pergi, dan dia dengan air mata bercucuran, menyuruh aku menyampaikan pada Tuan, jika dalam waktu dua jam Tuan belum juga datang mengantarkan uang yang mereka minta dari Tuan untuk dia, maka Tuan akan kehilangan dia untuk selama-lamanya.

LEANDRE
Dalam waktu dua jam?

CARLE
Dalam waktu dua jam.

LEANDRE
Oh, Scapin yang baik, aku mohon tolonglah aku.

SCAPIN (Berjalan Di Depannya Dengan Lagak Yang Angkuh)
”Oh, Scapin yang baik”. Kini aku jadi ”Scapin yang baik” kalau bantuanku diperlukan.

LEANDRE
Ayolah, segala yang kau ceritakan kepadaku ku maafkan. Juga yang lebih buruk dari itu, kalau pernah kau lakukan.

SCAPIN
Tidak, tidak. Jangan maapkan aku. Tikamkan pedang Tuan ke tubuhku. Aku akan senang kalau Tuan membunuh aku.

LEANDRE
Tidak. Ku minta padamu supaya menyelamatkan hidupku dengan jalan mengabdi pada cintaku.

SCAPIN
Tidak, tidak lebih baik bunuh aku.

LEANDRE
Kau terlalu berharga bagiku. Kuminta supaya kau bersedia mempergunakan kepintaranmu yang luar biasa untuk mengatasi segala macam persoalan.

SCAPIN
Tidak, bunuh saja aku.

LEANDRE
Oh, jangan fikirkan itu lagi, pusatkan fikiranmu untuk memberikan bantuan yang ku minta padamu.

OCTAVE
Scapin, dia harus kau tolong.

SCAPIN
Bagaimana mungkin, sehabis perlakuan seperti tadi?

LEANDRE
Aku mohon lupakan sifat pemarahku dan berikan kepadaku kecerdikanmu.

OCTAVE
Aku menyertai permintaannya, Scapin.

SCAPIN
Hinaan itu sudah kumasukkan kedalam hati.

OCTAVE
Kau jangan membenci.

LEANDRE
Apa kau akan menyerahkan aku pada kekejaman keadaan dalam mana cintaku berada, Scapin?

SCAPIN
Begitu ia datang, ia langsung menghina seperti itu.

LEANDRE
Aku salah, ku akui.

SCAPIN
Menyebut aku bajingan, buaya.

LEANDRE
Aku menyesal, betul-betul menyesal.

SCAPIN
Mau menusukkan pedangnya ke badanku.

LEANDRE
Aku minta maaf dengan sepenuh hatiku atas perbuatanku itu. Dan kalau perlu aku akan berlutut di depanmu. Ini aku, Scapin. Memohon sekali lagi padamu untuk tidak meninggalkan aku.

OCTAVE
Betul, Scapin, terimalah.

SCAPIN
Bangun. Lain kali jangan terburu nafsu.

LEANDRE
Kau berjanji akan membantu aku?

SCAPIN
Aku akan pertimbangkan.

LEANDRE
Tapi kau tahu, waktu mendesak.

SCAPIN
Jangan khawatir. Berapa banyak Tuan perlukan?

LEANDRE
Lima ratus krona.

SCAPIN
Dan Tuan?

OCTAVE
Dua ratus pound.

SCAPIN
Aku bermaksud minta uang itu dari orang tua Tuan-Tuan.

(Pada Octave)

Kalau mengenai masalah Tuan, rencana sudah tersedia.

(Pada Leandre)

Dan mengenai Ayah Tuan, biarpun dia seorang bakhil luar biasa, dia tidak begitu menyusahkan, karena Tuan tahu, bahwa dalam soal kecerdikan, berkat bantuan Tuhan, ia bukan orang yang terlalu di berkahi dan bagiku ia adalah seorang yang bisa saja dibuat percaya pada apa saja yang kita inginkan. Aku bukan menghina, tapi antara Tuan dan dia tidak ada kemiripan yang menonjol. Dan Tuan juga tahu pendapat orang banyak, bahwa dia jadi Ayah Tuan hanya sekadar untuk formalitas saja.

LEANDRE
Hati-hati, Scapin.

SCAPIN
Baik-baik, orang bisa merasa terganggu karena itu; apa Tuan sungguh-sungguh? … Tapi itu ku lihat Ayah Octave datang. Baik kita mulai dengan dia saja, karena dia sudah di sini. Kalian berdua pergi dari sini.

(Pada Octave)

Dan Tuan, beri tahu Silvestre supaya cepat datang ke sini memainkan peranannya.



ADEGAN V


SCAPIN (Ke Samping)
Ini dia datang … lagi memamah biak.

ARGANTE (Mengira Ia Sendiri)
Begitu sedikit punya rasa tenggang dan perhitungan. Melemparkan diri begitu saja ke dalam perkawinan seperti itu. Ah, ah, kesemberonoan usia muda.

SCAPIN
Abdi, Tuan.

ARGANTE
Hallo, Scapin.

SCAPIN
Tuan lagi asyik memikirkan persoalan anak Tuan.

ARGANTE
Terus-terang aku kesal sekali karenanya.

SCAPIN
Tuan, hidup ini penuh dengan kekecewaan. Ada baiknya kalau kita selalu siap untuk menghadapi kenyataan itu. Beberapa waktu yang lalu aku mendengar ucapan salah seorang pandai dari zaman dulu. Aku selalu ingat ucapannya.

ARGANTE
Apa?

SCAPIN
Biarpun waktu bepergian seorang Ayah meninggalkan keluarganya singkat sekali, ia harus mempersiapkan dirinya menghadapi kejadian yang akan dia hadapi waktu dia kembali dia harus membayangkan rumahnya terbakar, uangnya di curio rang, Isterinya meninggal, anaknya timpang, anak gadisnya di larikan orang. Dan jika segala sesuatu itu terjadi pada dirinya, harus dia anggap sebagai nasib baik. Aku selalu mempraktekkan pelajaran ini dalam filsafat kecilku. Dan aku selalu siap untuk menghadapi kemarahan majikan-majikanku, makian, hinaan, tendangan di pantat, pukulan dengan tongkat dan did era dengan kulit. Semuanya yang tidak terjadi atas diriku ku terima sebagai belas kasihan nasib.

ARGANTE
Itu baik sekali. Tapi perkawinan bebal ini, yang menghalangi perkawinan yang mau kami laksanakan, adalah suatu hal yang tidak bisa aku tahankan. Aku baru saja minta nasihat pada beberapa penasihat hukum untuk memutuskannya.

SCAPIN
Ya, Tuhan. Kalau Tuan mau mendengarkan kata-kataku, sebaiknya Tuan mencoba menyelesaikannya dengan cara lain. Tuan tahu apa artinya berperkara di Negeri ini, Tuan akan berhadapan dengan suatu pekerjaan yang penuh duri.

ARGANTE
Kau benar, aku cukup mengerti. Tapi apa ada jalan jalan lain?

SCAPIN
Ku kira ada. Aku merasa kasihan pada Tuan sekarang ini, hingga aku memeras otakku mencari jalan untuk menyelamatkan Tuan dari kesusahan. Karena aku tidak bisa melihat seorang Ayah yang baik jadi susah karena anak-anaknya, tanpa merasa terharu. Sedangkan aku dari dulu senang pada Tuan. Aku telah pergi menemui abang gadis yang di kawini anak Tuan. Ia adalah seorang tukang pukul professional, orang yang cekatan main pedang, yang hanya bicara tentang mematahkan tulang punggung orang, yang menganggap pembunuhan sama saja dengan meneguk segelas anggur. Aku berhasil mengajak dia bicara tentang perkawinan ini, dan menjelaskan padanya bagaimana mudahnya untuk memutuskannya karena berlandaskan paksaan, hak-hak istimewa Tuan sebagai Ayah, dan dukungan yang akan Tuan peroleh dari pengadilan berkat hak Tuan, uang Tuan dan kawan-kawan Tuan. Pendeknya aku belit ke segala arah hingga dia mau mendengarkan usulku untuk menyelesaikan soal itu dengan sejumlah uang. Dan ia memberikan persetujuannya untuk memutuskan perkawinan itu asal ia di beri sejumlah uang.

ARGANTE
Berapa banyak dia minta?

SCAPIN
Mula-mula selangit.

ARGANTE
Apa?

SCAPIN
Gila.

ARGANTE
Berapa?

SCAPIN
Ia minta tidak kurang dari lima atau enam ratus pound.

ARGANTE
Biar dia mampus di makan lima atau enam ratus penyakit. Apa dia mau melawak?

SCAPIN
Aku juga berkata begitu padanya. Aku mutlak menolak usulnya dan padanya ku jelaskan bahwa Tuan bukan orang bodoh yang bisa dimintai uang lima atau enam ratus pound. Akhirnya setelah bicara panjang lebar, maka kami sampai pada suatu persetujuan. ”Sekarang ini”, katanya padaku, “aku harus masuk tentara. Aku sibuk menyiapkan perlengkapan. Dan karena aku perlu uang aku setuju, biarpun aku tidak senang pada apa yang di usulkan. Aku memerlukan seekor kuda, dan aku tidak bisa membelinya dengan harga kurang dari enam puluh pound”.

ARGANTE
Enam puluh pound. Aku bersedia.

SCAPIN
“Aku memerlukan pakaian dan pistol; dan itu harganya dua puluh pound”.

ARGANTE
Dua puluh tambah enam puluh, jadi delapan puluh pound.

SCAPIN
Betul.

ARGANTE
Itu banyak, tapi sudahlah. Aku setuju.

SCAPIN
“Aku juga memerlukan kuda untuk pelayanku. Harganya tiga puluh pound”.

ARGANTE
Persetan. Suruh dia jalan kaki. Dia tidak akan dapat apa-apa.

SCAPIN
Tuan.

ARGANTE
Tidak. Tidak bisa.

SCAPIN
Tuan ingin pelayannya jalan kaki?

ARGANTE
Terserah, Tuannya juga.

SCAPIN
Tuan, jangan bertahan karena soal-soal kecil seperti itu. Jangan pergi ke pengadilan. Berikanlah apa yang dia minta, supaya jauh dari jangkauan undang-undang.

ARGANTE
Ya sudahlah, aku setuju untuk menambahkan tiga puluh pound lagi.

SCAPIN
“Aku juga memerlukan,“ katanya, “seekor keledai untuk membawa …”

ARGANTE
Biar dia di tampar setan bersama keledainya. Terlalu banyak! Kita akan ke pengadilan.

SCAPIN
Tuan, jangan …

ARGANTE
Tidak, aku tidak setuju.

SCAPIN
Tuan, hanya seekor keledai kecil.

ARGANTE
Bagal’pun, aku tidak mau berikan padanya.

SCAPIN
Coba pertimbangkan …

ARGANTE
Tidak, aku lebih baik mengadu ke pengadilan.

SCAPIN
Oh, Tuan. Tuan tidak tahu apa yang Tuan katakan. Tuan mengambil keputusan yang salah. Pandanglah liku-liku jalan pengadilan, pertimbangkan berapa banyak banding dan tingkat jurisdiksi, bagaimana banyak prosedur yang membingungkan, berapa banyak binatang-binatang lahap yang genggamannya harus Tuan lalui – sersan-sersan, pokrol-pokrol, penasihat-penasihat, kerani-kerani, pelapor, hakim dan pembantu-pembantu mereka. Semua mereka ini sanggup menghancurkan suatu perkara yang begitu baik, karena diberi uang sedikit. Seorang sersan akan menulis surat palsu dan Tuan akan di hukum berdasarkan itu tanpa Tuan ketahui. Pokrol Tuan berdamai dengan musuh Tuan lalu menjual Tuan dengan uang tunai. Penasihat hukum juga sudah dibeli sedemikian rupa, dia tidak akan berada di tempat pada saat pembelaannya di perlukan atau ia akan memberikan alas an yang berbelit-belit dan tidak mengenai sasaran. Kerani akan membuat kalimat-kalimat dan ketentuan-ketentuan yang merugikan Tuan dengan membuat keteledoran, kerani pelapor akan mencuri dokumen-dokumen, atau pelapor itu sendiri akan mengatakan ia tidak melihat dokumen tersebut. Dan sekiranya Tuan berhasil dengan jalan melakukan segala macam usaha untuk mengelakkan ini, Tuan akan terheran-heran karena hakim-hakim Tuan telah di hasut memusuhi Tuan oleh orang-orang alim atau oleh perempuan-perempuan yang mereka cintai. Oh, Tuan, sekiranya bisa, jauhkan diri Tuan dari neraka itu. Terlibat pengadilan di dunia ini sudah sama artinya dengan di jatuhi hukuman. Sekarang ini, baru ingat saja pada suatu perkara, sudah cukup buat aku melarikan diri ke Hindia.

ARGANTE
Berapa dia minta untuk keledai itu?

SCAPIN
Tuan, untuk keledai, kudanya, kuda pelayannya, pakaian dan senjata, tambah sedikit untuk membayar hutangnya pada perempuan tempat ia tinggal. Ia minta seluruhnya dua ratus pound.

ARGANTE
Dua ratus pound?

SCAPIN
Ya.

ARGANTE (Menyeberangi Panggung Dengan Penuh Kemarahan)
Mari, mari, kita ke pengadilan!

SCAPIN
Coba pertimbangkan …

ARGANTE
Aku mau mengadu ke pengadilan.

SCAPIN
Jangan korbankan diri Tuan …

ARGANTE
Aku mau mengadu ke pengadilan.

SCAPIN
Tuan memerlukan uang. Untuk panggilan, untuk pendaftaran, untuk menunjuk pokrol, untuk kehadiran penasihat hokum, bukti, uang untuk konsultasi dan pledoi ahli-ahli hokum, untuk hak menarik ikhtisar perkara dan mengajukan dokumen; untuk keputusan yang di ajukan pada hakim; untuk registrasi oleh kerani, dekrit sementara, putusan-putusan dan penangkapan, tanda tangan, belum lagi hadiah yang harus Tuan berikan. Semua ini minta uang. Berikan uang ini pada pria kita ini, dan Tuan bebas dari seluruh perkara itu.

ARGANTE
Dua ratus pound?

SCAPIN
Ya, Tuan pasti untung. Aku sudah membuat hitungan luar kepala berapa ongkos pengadilan. Dan aku dapatkan, bahwa dengan memberikan uang dua ratus pound itu pada laki-laki kita, Tuan beruntung sebanyak seratus lima puluh, belum lagi termasuk bebasnya Tuan dari semua kesusahan, langkah-langkah dan kesulitan-kesulitan yang harus Tuan hadapi. Biarpun yang harus Tuan hadapi hanya ucapan-ucapan pintar para ahli hukum di depan orang banyak – dan ahli-ahli hukum itu suka membuat lelucon yang menyakitkan – aku rasanya akan lebih suka memberikan uang tiga ratus pound dari pada menghadapi pengadilan.

ARGANTE
Aku tidak perduli dan aku akan melawan ahli-ahli hukum yang bicara macam-macam tentang diriku.

SCAPIN
Terserah. Tapi sekiranya aku Tuan, aku akan menghindarkan diri untuk berperkara di depan pengadilan.

ARGANTE
Aku tidak mau memberikan dua ratus pound.

SCAPIN
Ah, itu laki-laki yang kita bicarakan.



ADEGAN VI

SILVESTRE MENYAMAR SEBAGAI TUKANG PUKUL



SILVESTRE
Scapin, kasih tahu aku mana orang yang bernama Argante, ayah Octave itu?

SCAPIN
Kenapa, Tuan?

SILVESTRE
Aku dengar dia mau memperkarakan aku dan mau memutuskan perkawinan adikku melalui pengadilan.

SCAPIN
Aku tidak tahu dia bermaksud begitu. Tapi dia tidak mau memberikan uang dua ratus pound yang Tuan minta. Katanya terlalu banyak.

SILVESTRE
Nyawanya. Demi nyawanya dan isi perutnya. Kalau aku ketemu dia, akan ku patahkan tulang punggungnya, biarpun untuk itu aku harus membayar dengan siksaan seumur hidup.

ARGANTE BERDIRI GEMETAR DI BELAKANG SCAPIN SUPAYA TIDAK KELIHATAN

SCAPIN
Tuan, Ayah Octave seorang yang berani, mungkin dia tidak akan takut pada Tuan.

SILVESTRE
Dia? Dia? Demi darah dan kepalanya. Kalau dia sekarang ada di sini aku akan hujamkan pedangku ke perutnya.

(Ia Melihat Argante)

Ini siapa?

SCAPIN
Bukan orang yang Tuan cari. Bukan.

SILVESTRE
Atau kawannya barangkali?

SCAPIN
Bukan, Tuan. Malahan sebaliknya, musuh bebuyutannya.

SILVESTRE
Musuh bebuyutannya?

SCAPIN
Ya.

SILVESTRE
Ah, aku senang. Jadi Tuan musuh bajingan Argante itu?

SCAPIN
Ya, ya aku jamin.

SILVESTRE (Bersalaman Dengan Dia Dengan Kasar)
Salaman, salaman. Aku berjanji, dan aku bersumpah demi kehormatanku, demi segala sumpah yang dapat ku ucapkan, bahwa sebelum hari ini berakhir, aku akan membebaskan Tuan dari Argante, bajingan tengik itu. Percayalah.

SCAPIN
Tuan, di negeri ini kekerasan tidak di izinkan.

SILVESTRE
Aku tidak perduli. Dan aku tidak akan rugi apa-apa.

SCAPIN
Dia akan berjaga-jaga. Dan dia punya keluarga, kawan-kawan, dan pembantu-pembantu. Yang akan dia pergunakan untuk menghadapi kemarahan Tuan.

SILVESTRE
Justeru itu yang aku inginkan, ke istimewaannya. Itu yang aku mau.

(Ia Menghunus Pedangnya, Lalu Menikam Ke Semua Arah, Seolah-Olah Di Depannya Banyak Orang)

Darah dan keberanian. Kenapa dia tidak ada di sini sekarang dengan semua bantuannya? Kenapa dia tidak tampil di depanku dengan di kelilingi tiga puluh orang? Kenapa mereka tidak merayap di atasku dengan senjata di tangan? Apa? Bajingan, kalian berani melawan aku? Mari, bunuh. Tidak ada ampun, hantam mereka. Jangan mundur. Tikam. Kaki kukuh, mata tajam. Ah, bajingan. Ah, laknat jadi ini yang kau minta. Kau boleh ku beri sampai perutmu penuh. Jangan lari, buaya, jangan lari. Mari. Disini. Di sana. Di sini. Apa? Kau mundur? Jangan lari.

SCAPIN
Sudah, sudah, sudah, Tuan. Kami tidak ikut-ikut.

SILVESTRE
Jangan coba-coba memperdayakan aku. (Pergi)

SCAPIN
Tuan lihat sendiri, berapa banyak orang bisa mati, hanya karena dua ratus pound. Ayolah.

ARGANTE (Menggigil)
Scapin.

SCAPIN
Ya?

ARGANTE
Aku sudah memutuskan untuk memberikan uang dua ratus pound itu.

SCAPIN
Aku senang mendengarnya.

ARGANTE
Mari kita cari dia. Uang itu ada aku bawa.

SCAPIN
Serahkan saja padaku. Demi kehormatan Tuan. Tuan jangan ikut muncul di sana, apalagi setelah tadi Tuan di kenalnya sebagai orang lain. Lagi pula aku takut, kalau Tuan memperkenalkan diri, mungkin ia beroleh fikiran untuk minta lebih banyak.

ARGANTE
Ya, tapi aku akan senang kalau aku bisa melihat kemana uang ku perginya.

SCAPIN
Apa Tuan tidak percaya padaku?

ARGANTE
Bukan begitu, tetapi …

SCAPIN
Salah satu di antara dua. Atau aku seorang bajingan atau seorang yang jujur. Salah satu di antara dua. Aku akan menipu Tuan? Apa dalam soal ini aku punya kepentingan lain kecuali mengabdi pada kepentingan Tuan dan Majikanku, dengan siapa Tuan ingin bersatu? Kalau aku Tuan curigai, aku tidak mau lagi ikut-ikut campur, dan Tuan boleh pergi cari orang lain untuk mengurus urusan Tuan.

ARGANTE
Kalau begitu, ambilah.

SCAPIN
Tidak, tidak. Jangan percayakan uang Tuan padaku. Aku akan senang sekali kalau Tuan menyuruh orang lain saja.

ARGANTE
Ya, Tuhan, ambilah.

SCAPIN
Tidak, aku sudah katakana. Jangan percayai aku. Siapa tahu aku akan mencuri uang Tuan.

ARGANTE
Sudahlah, ambilah, jangan suruh aku bertengkar dengan kau. Tapi usahakan supaya ada jaminan kalau berurusan dengan dia.

SCAPIN
Serahkan padaku. Dia tidak berurusan dengan orang bodoh.

ARGANTE
Kau ku tunggu di rumahku.

SCAPIN
Aku akan datang.

(Argante Keluar)

Satu selesai. Sekarang yang seorang lagi. Ah, kebetulan, itu dia. Tuhan rupa-rupanya mengirimkan mereka seorang demi seorang ke dalam perangkapku.


.

ADEGAN VII



SCAPIN (Pura-Pura Tidak Melihat Geronte)
Ya, Tuhan. Celaka yang tidak di sangka? Ayah yang malang, Geronte yang malang, apa yang akan Tuan lakukan?

GERONTE
Apa yang dia katakan tentang aku dengan muka yang begitu sedih?

SCAPIN
Ada orang yang bisa mengatakan padaku di mana Seigneur Geronte?

GERONTE
Ada apa, Scapin?

SCAPIN
Dimana dia bisa kutemui supaya aku bisa ceritakan tentang nasib buruknya?

GERONTE
Ada apa?

SCAPIN
Aku berlari ke sana ke mari untuk mencari dia, tapi sia-sia.

GERONTE
Ini aku.

SCAPIN
Ia pasti bersembunyi di suatu tempat yang tidak bisa di temui orang.

GERONTE
Hentikan! Apa kau buta, sehingga kau tidak bisa melihat aku?

SCAPIN
Ah, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana harusnya menemui Tuan.

GERONTE
Aku sudah sejam berada di depanmu. Ada apa?

SCAPIN
Tuan …

GERONTE
Apa?

SCAPIN
Tuan, anak Tuan …

GERONTE
Anakku, kenapa …?

SCAPIN
Telah di timpa kemalangan yang paling aneh di dunia ini.

GERONTE
Apa itu?

SCAPIN
Aku tadi menemukan dia sedang bermuram durja tentang sesuatu yang Tuan katakan padanya, di mana Tuan sudah melibatkan aku, sedangkan aku sebetulnya tidak punya bagian. Untuk mengalihkan fikirannya dari kemurungan ini kami berjalan-jalan ke pelabuhan. Di sana antara lain mata kami tertarik oleh sebuah kapal Turki yang berperlengkapan cukup. Seorang Turki muda yang tampan mengundang kami ke kapal. Kami naik. Ia menawarkan segala macam basa-basi dan ia menawarkan tampah berisi buah-buahan yang paling enak pada kami. Juga anggur yang juga kami anggap terbaik di seluruh dunia.

GERONTE
Kemalangan apa namanya begitu?

SCAPIN
Sebentar, sebentar Tuan. Sebentar lagi kita sampai. Waktu kami makan, kapal itu ia layarkan ke laut, dan tatkala ia lihat kami sudah jauh dari pelabuhan, ia menurunkan aku ke sebuah perahu lalu menyuruh aku menyampaikan pada Tuan, kalau Tuan tidak segera mengirim uang lima ratus krona lewat aku untuknya, maka anak Tuan akan mereka bawa ke Aljazair.

GERONTE
Persetan. Lima ratus krona?

SCAPIN
Ya, Tuan. Lagi pula ia hanya memberi aku waktu dua jam.

GERONTE
Bajingan betul, Turki itu. Dia mau membunuh aku dengan cara begitu.

SCAPIN
Terserah Tuan untuk bertindak cepat mencari jalan buat menyelamatkan anak Tuan dari perbudakan, anak yang begitu Tuan sayangi dengan penuh kelembutan.

GERONTE
Buat apa dia naik ke kapal itu?

SCAPIN
Dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi.

GERONTE
Pergilah, Scapin, cepat, katakan pada orang Turki itu aku akan mengirim polisi untuk mengejar dia.

SCAPIN
Polisi di laut terbuka. Apa Tuan mau melucu?

GERONTE
Buat apa dia naik ke kapal itu?

SCAPIN
Kadang-kadang kita di dorong oleh nasib buruk.

GERONTE
Scapin, dalam hal ini kau harus memainkan peranan seorang pelayan yang setia. Harus.

SCAPIN
Bagaimana Tuan?

GERONTE
Pergi, temui orang Turki itu, katakan supaya ia segera mengembalikan anakku. Dan kau harus menggantikan tempatnya sampai aku berhasil mengumpulkan uang yang ia minta itu.

SCAPIN
Oh, Tuan. Apa Tuan sadar apa yang Tuan katakan? Dan apa Tuan mengira orang Turki itu begitu bodoh hingga ia mau menerima orang celaka seperti aku ini sebagai ganti anak Tuan?

GERONTE
Buat apa dia naik ke kapal itu?

SCAPIN
Dia tidak mengira kejadian ini akan terjadi. Jangan lupa Tuan, dia Cuma memberi waktu dua jam.

GERONTE
Katamu dia minta …

SCAPIN
Lima ratus krona.

GERONTE
Lima ratus krona. Apa dia tidak punya hati?

SCAPIN
Punya, Tuan, hati orang Turki.

GERONTE
Apa dia tahu apa arti lima ratus krona?

SCAPIN
Ya, Tuan, dia tahu nilainya seribu lima ratus frank.

GERONTE
Apa bajingan itu mengira uang lima ratus krona bisa di petik begitu saja dari pohon?

SCAPIN
Ada orang yang tidak bisa mengerti akal sehat, Tuan.

GERONTE
Buat apa dia naik kapal itu?

SCAPIN
Betul. Tapi bagaimana? Kita tidak mungkin tahu apa yang belum terjadi. Cepat sedikit, Tuan.

GERONTE
Ini, ini kunci lemariku.

SCAPIN
Ya.

GERONTE
Lemari itu kau buka.

SCAPIN
Baik.

GERONTE
Di sebelah kiri akan kau temui sebuah kunci besar. Kunci ini kunci bilik simpananku.

SCAPIN
Ya.

GERONTE
Ambil semua pakaian tua yang ada di situ, jual pada tukang rombengan lalu tebus anakku.

SCAPIN (Mengembalikan Kunci)
Tuan. Apa Tuan mimpi? Harga pakaian itu tidak akan sampai seratus frank. Lagi pula Tuan kan tahu waktu sedikit sekali?

GERONTE
Tapi buat apa dia naik kapal itu?

SCAPIN
Oh, pembicaraan ini sia-sia. Lupakan kapal itu. Ingat waktu mendesak. Dan Tuan mungkin akan kehilangan anak Tuan. Oh, Tuan muda yang malang, mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan anda lagi, dan pada saat aku bicara ini anda mungkin sudah mereka bawa ke Aljazair sebagai budak belian. Tapi langit jadi saksi bahwa aku sudah mengusahakan segala-galanya untuk anda, dan sekiranya Tuan tidak di tebus, maka yang dapat di salahkan adalah kasih sayang yang tidak cukup besar dari seorang Ayah.

GERONTE
Tunggu, Scapin, aku akan sediakan uang itu.

SCAPIN
Cepat sedikit, Tuan. Aku takut waktunya habis.

GERONTE
Apa bukan empat ratus krona katamu tadi?

SCAPIN
Bukan, lima ratus krona.

GERONTE
Lima ratus krona.

SCAPIN
Ya.

GERONTE
Buat apa dia naik ke kapal itu?

SCAPIN
Tuan benar, tapi cepatlah.

GERONTE
Apa kalian tadi tidak bisa jalan-jalan ke tempat lain?

SCAPIN
Benar, tapi cepatlah betindak.

GERONTE
Kapal terkutuk.

SCAPIN (Ke Samping)
Kapal itu sudah masuk ke otaknya.

GERONTE
Scapin, aku lupa aku baru saja menerima jumlah itu dalam bentuk emas. Aku tidak mengira uang ini begitu cepat direnggutkan dari aku.

(Ia Memberikan Pundi-Pundinya, Tapi Pundi-Pundi Itu Tidak Ia Lepaskan)

Ini, pergilah, jemput anakku.

SCAPIN (Menjulurkan Tangannya)
Ya, Tuan.

GERONTE (Mengulurkan Pundi-Pundi Itu Pada Scapin, Tapi Menariknya Kembali)
Tapi katakan pada orang Turki itu dia bangsat.

SCAPIN
Baik.

GERONTE
Laknat.

SCAPIN
Baik.

GERONTE
Orang tidak bisa di percaya, perampok.

SCAPIN
Serahkan padaku.

GERONTE
Bahwa ia memeras lima ratus krona dari aku dan bahwa perbuatannya itu bertentangan dengan undang-undang dan keadilan.

SCAPIN
Baik.

GERONTE
Bahwa aku tidak akan berikan padanya sampai mati.

SCAPIN
Baik.

GERONTE
Dan kalau aku berhasil menangkap dia, aku akan balaskan dendam kesumatku.

SCAPIN
Baik.

GERONTE (Memasukkan Pundi-Pundi Itu Kembali Kedalam Kantongnya Lalu Mau Pergi)
Pergi cepat, bawa kembali anakku.

SCAPIN (Mengejar Dia)
Tunggu dulu, Tuan.

GERONTE
Apa?
SCAPIN
Uangnya mana?

GERONTE
Apa belum ku berikan padamu?

SCAPIN
Tuan masukkan kembali ke dalam kantong.

GERONTE
Ah, kesedihan sudah membuat aku jadi pikun.

SCAPIN
Aku mengerti.

GERONTE
Buat apa dia naik kapal itu. Ah, kapal laknat. Moga-moga semua setan di neraka akan mengambil nyawa orang Turki itu.

SCAPIN (Sendiri)
Dia tidak bisa menjelaskan uang lima ratus krona yang aku ambil dari dia. Tapi dia belum lagi selesai. Dia masih harus membayar aku untuk dusta tentang diriku yang ia ceritakan pada anaknya.


ADEGAN VIII


OCTAVE
Bagaimana, Scapin? kau berhasil dalam usahamu?

LEANDRE
Apa kau telah berusaha membebaskan cintaku dari penderitaanya?

SCAPIN (Pada Octave)
Ini uang dua ratus pound yang aku peroleh dari Ayah Tuan.

OCTAVE
Oh, kau membuat aku bahagia.

SCAPIN (Pada Leandre)
Buat Tuan aku belum berhasil mengusahakan apa-apa.

LEANDRE (Mau Pergi)
Kalau begitu aku biar mati. Hidup ini tidak ada gunanya bagiku kalau Zerbinette di ambil dari tanganku.

SCAPIN
Tunggu, tunggu. Sabar. Jangan terburu-buru.

LEANDRE (Berbalik)
Jadi apa yangbharus ku lakukan?

SCAPIN
Ayolah, yang Tuan perlukan itu ada padaku.

LEANDRE (Kembali)
Ah, kau membuat aku hidup kembali.

SCAPIN
Tapi dengan syarat, Tuan mengizinkan aku membalas dendam sedikit pada Ayah Tuan, karena perbuatan yang telah dia lakukan terhadap aku.

LEANDRE
Silahkan.

SCAPIN
Tuan janji di depan saksi?

LEANDRE
Ya.

SCAPIN
Ini uang itu. Lima ratus krona.

LEANDRE
Mari kita pergi membeli gadis yang ku cintai itu.




B A B A K III

ADEGAN I


SILVESTRE
Ya, kekasih-kekasih kalian telah menetapkan bersama-sama bahwa kalian harus berkumpul dan kini kami melaksanakan perintah yang sudah di berikan pada kami.

HYACINTE (Pada Zerbinette)
Buat aku perintah itu menyenangkan. Aku menerima anda sebagai kawan dengan segala kegembiraan. Dan jangan heran, kalau persahabatan yang terjalin antara orang-orang yang kami cintai juga menjangkiti kami berdua.

ZERNINETTE
Aku menyetujui usul itu dan aku tidak akan menolak jika di dekati dengan rasa persahabatan sejati.

SCAPIN
Kalau sekiranya kau dekati dengan cinta, bagaimana?

ZERBINETTE
Kalau dengan cinta lain lagi soalnya dalam hal ini resiko lebih besar dan aku tidak berani.

SCAPIN
Ku kira kau kini merasa kurang pasti terhadap majikanku; yang telah ia lakukan untuk mu mestinya dapat membuat hatimu bersedia memberikan imbalan pada kegairahannya, sebagaimana mestinya.

ZERBINETTE
Sampai saat ini aku mempercayai dia sepantasnya. Apa yang telah dia lakukan belum lagi cukup untuk memberikan kepastian bulat padaku. Aku pada dasarnya periang dan aku selalu tertawa, dalam hal-hal tertentu aku bisa sungguh-sungguh. Majikanmu salah kira kalau ia mengira cukup dengan membeli aku sudah bisa memiliki diriku seluruhnya. Itu harus dia tebus dengan sesuatu yang lebih dari hanya sekadar uang. Kalau dia ingin aku memberikan imbalan pada cintanya, ia harus menyatakan kesetiaannya dan membumbuinya dengan upacara-upacara yang di perlukan.

SCAPIN
Ia juga berpendapat demikian. Niatnya terhadapmu mulia dan terhormat. Dan aku tidak akan bersedia terlibat dalam soal ini kalau ia punya tujuan-tujuan lain.

ZERBINETTE
Aku juga ingin percaya, karena kau sendiri yang mengatakan; tapi dari fihak Ayahnya ku lihat ada halangan-halangan.

SCAPIN
Ini bisa kita selesaikan.

HYACINTE (Pada Zerbinette)
Kesamaan nasib kita mestinya bisa menyumbang untuk menghidupkan persahabatan kita. Kita berdua menghadapi bahaya dan kemalangan yang sama.

ZERBINETTE
Kau setidak-tidaknya lebih beruntung, karena kau tahu siapa yang melahirkan kau, dan bantuan orang tuamu bisa menyelesaikan segala,- bisa menjamin kebahagiaan mu, dan memberikan persetujuan pada perkawinan yang sudah di langsungkan. Tapi aku, aku tidak punya orang yang bisa membantu, dan keadaanku begitu rupa hingga tidak akan bisa melunakkan hati seorang Ayah yang hanya mementingkan uang.

HYACINTE
Tapi kau punya kelebihan, lelaki yang kau cintai tidak di ancam dengan perkawinan lain.
ZERBINETTE
Perubahan dalam hati kekasih kita bukan hal yang harus di takuti sekali. Tentu saja kita harus beranggapan bahwa kita cukup punya kelebihan untuk mempertahankan rebutan kita. Yang paling ku takuti dalam soal seperti ini adalah kekuasaan seorang Ayah, bagi siapa kelebihan tidak punya arti sama sekali.

HYACINTE
Ah, kenapa maksud baik harus di halangi? Alangkah nikmatnya bercinta jika tidak ada halangan bagi rantai indah yang mengikat dua hati atas kemauan sendiri.

ZERBINETTE
Scapin, coba ceritakan pada kami yang menurut kata orang menarik sekali, tentang siasat yang kau buat untuk memeras uang dari orang tua yang bakhil itu. Kau tahu, tidak akan percuma kalau kau ceritakan padaku, karena aku selalu mengimbanginya dengan kegembiraan yang ku peroleh daripadanya.

SCAPIN
Silvestre bisa menceritakan sama baiknya dengan aku. Aku sedang memikirkan sebuah rencana, untuk sebuah pembalasan kecil dan aku ingin mengecap kenikmatannya.

SILVESTRE
Buat apa kau bersusah payah untuk hal-hal seperti itu.

SCAPIN
Aku senang pekerjaan-pekerjaan yang penuh resiko.

SILVESTRE
Kan sudah ku katakan padamu. Kau akan melupakan rencanamu kalau kau percaya padaku.

SCAPIN
Ya, tapi aku lebih percaya pada diriku sendiri.

SILVESTRE
Buat apa kau bersusah payah seperti itu!

SCAPIN
Buat apa kau merisaukannya?

SILVESTRE
Aku tidak mau melihat kau menempuh resiko di pukuli orang, padahal gunanya tidak ada sama sekali.

SCAPIN
Yang membayar kan punggungku, bukan punggungmu.

SILVESTRE
Memang benar, kau adalah pemilik punggungmu sendiri dan kau boleh pergunakan dia semau mu.

SCAPIN
Risiko seperti ini belum pernah bisa menghalangi aku dan aku benci pada orang penakut yang begitu takut menanggung akibat sesuatu perbuatan, hingga mereka tidak berani melakukan sesuatu.

ZERBINETTE (Pada Scapin)
Kami memerlukan bantuan mu.

SCAPIN
Pergilah. Aku segera menyertai kalian. Orang tidak akan berkata bahwa karena di ampuni aku telah menempatkan diriku dalam kedudukan seorang yang mengkhianati diri sendiri dan mengungkapkan rahasia yang sebetulnya lebih baik tidak dia ungkapkan.



ADEGAN II


GERONTE
Bagaimana, Scapin, bagaimana persoalan anakku?

SCAPIN
Anak Tuan berada di tempat yang aman. Tapi kini Tuan sendiri berada dalam keasaan bahaya, dan sebaiknya Tuan berdiam di rumah.

GERONTE
Kenapa?

SCAPIN
Pada saat aku bicara sekarang ini, mereka lagi mencari Tuan kemana-mana untuk mereka bunuh.

GERONTE
Aku?

SCAPIN
Ya.

GERONTE
Siapa orang-orang itu?

SCAPIN
Kakak gadis yang di nikahi Octave. Ia beranggapan bahwa rencana Tuan untuk menggantikan adiknya dengan anak gadis Tuan adalah rencana yang dapat memutuskan perkawinan mereka. Dengan fikiran itu ia memutuskan untuk melampiaskan amarahnya pada Tuan dan mencabut nyawa Tuan untuk membela kehormatannya. Semua kawan-kawannya, jago-jago pedang seperti dia, mencari Tuan dimana-mana dan menanya-nanyakan Tuan. Aku bahkan melihat beberapa prajuritnya menanyai orang-orang yang mereka temui dan menduduki beberapa jalan kearah rumah Tuan. Jadi Tuan tidak bisa pulang, tidak bisa kemana-mana – tuan bisa jatuh ke dalam tangan mereka.

GERONTE
Apa yang harus ku lakukan, Scapin?

SCAPIN
Aku tidak tahu, Tuan. Soal ini betul-betul berat. Aku gemetar memikirkan nasib Tuan … Tunggu.

IA BERBALIK LALU PURA-PURA MELIHAT KE LUAR PANGGUNG APA ADA ORANG

GERONTE (Gemetar)
Heh?

SCAPIN (Kembali)
Tidak, tidak ada apa-apa.

GERONTE
Apa tidak ada akal mu untuk menyelamatkan aku?

SCAPIN
Ada. Cuma aku takut aku sendiri nanti yang dipukuli.

GERONTE
Oh, Scapin. buktikanlah bahwa kau adalah pelayan yang setia; jangan tinggalkan aku.

SCAPIN
Aku bersedia untuk membantu. Aku begitu sayang pada Tuan hingga aku tidak akan mau meninggalkan Tuan.

GERONTE
Kau akan ku beri hadiah untuk itu, percayalah; Kau boleh ambil pakaian yang ku pakai ini kalau sudah agak lusuh.

SCAPIN
Tunggu. Ada akal. Ku kira baik untuk menyelamatkan Tuan. Tuan harus masuk ke dalam karung ini …

GERONTE (Mengira Melihat Seseorang)
Oh.

SCAPIN
Tidak ada orang. Masuklah. Dan jangan bergerak-gerak, Tuan akan ku dukung atas bahu ku bagai sebuah bungkusan, lalu dengan cara begitu aku dapat membawa Tuan lewat musuh-musuh Tuan ke rumah Tuan. Kalau kita sudah sampai di rumah kita membuat halaman-halaman pelindung, lalu mengirim pesan untuk minta bantuan.
GERONTE
Itu betul-betul bagus.

SCAPIN
Ya, yang terbagus. Lihat saja nanti.

(Ke Samping)

Sekarang kau harus membalas ulah mu.

GERONTE
Eh?

SCAPIN
Kataku, musuh-musuh Tuan akan di tangkap sebagaimana mestinya. Terus sampai masuk, Tuan. Jangan perlihatkan diri Tuan dan jangan bergerak. Apa pun yang terjadi.

GERONTE
Serahkan padaku. Aku bisa diam.

SCAPIN
Sembunyi. Itu ada tukasng sembelih mencari-cari Tuan.

(Meniru-Niru Suara Gascon)

“Apa? Apa aku tidak bisa dapat kesempatan membunuh Geronte ini dan apa tidak ada orang yang punya belas kasihan untuk mengatakan di mana dia?”

(Pada Geronte Dengan Suara Biasa)

Jangan bergerak.

(Meniru Suara Orang Lain Kembali)

“Dia harus mati, aku akan cari dia, biarpun dia bersembunyi di pusat bumi.”

(Pada Geronte Dengan Suara Biasa)

Jangan perlihatkan diri Tuan.

(Mulai Sekarang Semua Ucapan Yang Di Tulis Dengan Tanda Kutip, Adalah Suara Tiruan, Yang Selebihnya Suara Aslinya)

“Hey, orang yang bawa karung!” Ya, Tuan. “kau akan ku beri satu pound, katakan di mana Geronte.” Tuan mencari Seigneur Geronte? “Ya, aku mencari dia” Untuk urusan apa? “Untuk urusan apa?” Ya. “Aku mau memukul dia dengan tongkat sampai mati.” Oh, Tuan, pukul-pukulan dengan tongkat biasanya tidak di berikan pada orang seperti dia dan dia bukan orang yang bisa di perlakukan seperti itu. “Siapa, si bebal, Geronte itu, buaya itu?” Seigneur Geronte bukan bebal bukan buaya. Ku minta supaya Tuan jangan bicara begitu. “Oh, kau berani berkata begitu padaku?” Sebagaimana mestinya? Aku membela seseorang yang kehormatannya lagi di sentuh. “Apa kau kawan Geronte?” Ya, Tuan, memang. “jadi kau kawannya? Bagus.”

(Lalu Ia Memukuli Karung Itu Berkali-Kali)

“Nah ini hadiah buatmu, demi dia.” Oh, oh, sabar, sabar, Tuan. Sabar, oh, oh, oh. “Pergilah. Terima ini dari aku. Selamat jalan.” Persetan Gascon. Oh!

IA MENGELUH-NGELUH, LALU MENGGELIAT-GELIATKAN PUNGGUNGNYA SEOLAH-OLAH BARU SAJA DI PUKULI

GERONTE (Menjulurkan Kepalanya Ke Luar Karung)
Oh, Scapin, aku tidak tahan lagi.

SCAPIN
Aku di pukuli sampai biru-biru dan bahu ku sakit sekali.

GERONTE
Apa? Aku yang di pukuli.

SCAPIN
Bukan Tuan, punggungku yang dia pukul.

GERONTE
Apa maksudmu? Aku merasakan pukulan itu. Malahan kini masih terasa.

SCAPIN
Bukan, bahu Tuan Cuma kena ujung tongkat.

GERONTE
Kalau begitu kau mestinya menjauh sedikit supaya aku tidak kena.

SCAPIN (Menekan Kepala Geronte Ke Bawah)
Awas, ini seorang lagi. Kelihatannya seperti orang asing.

(Meniru Suara Seorang Swiss)

“Seharian aku mengeluyur kemana-mana seperti orang gila, tapi setan yang bernama Geronte itu tidak juga ketemu.” Sembunyi baik-baik, Tuan. “Tolong katakan, bung, kau tahu dimana Geronte yang lagi ku cari ini?” Aku tidak tahu, Tuan. “Katakan saja terus-terang. Urusanku dengan dia tidak banyak. Aku Cuma mau menghadiahkan padanya dua belas pukulan dengan tongkat dan tiga empat tikaman dengan pedang untuk menembus dadanya.” Betul, Tuan aku tidak tahu di mana dia. “Aku melihat sesuatu yang bergerak dalam karung itu.” Maaf, Tuan. “Ada yang mencurigakan di situ.” Sama sekali tidak, Tuan. “Rasanya aku ingin menikam karung itu barang sekali.” Jangan, Tuan, jangan. “Coba kasih lihat, apa isinya.” Sabar, Tuan. “Bagaimana? Sabar?” Apa yang ku bawa bukan urusan Tuan. “Tapi aku mau lihat.” Tuan tidak boleh lihat. “Kau betul-betul banyak cingcong.” Isinya Cuma pakaian-pakaian rombeng. “Perlihatkan padaku, kataku.” Tidak bisa. “Tidak bisa?” Tidak. “Kalau begitu, bahumu akan ku pukuli dengan tongkat ini.” Aku tidak perduli. “Oh, kau mau membadut, ya?”

(Scapin Memukuli Karung Itu Sambil Mengaduh-Aduh)

Oh, oh, oh, Tuan, Oh, oh, oh. “Bagus. Ini pelajaran bagimu supaya lain kali jangan lagi bicara kurang ajar.” Oh, persetan dia, oh.

GERONTE (Mengulurkan Kepalanya Keluar Karung)
Aku di pukuli setengah mati.

SCAPIN
Aku sudah mati.

GERONTE
Kenapa justeru punggung ku yang harus dia pukuli?

SCAPIN (Menekan Kepala Geronte Ke Dalam Karung)
Awas, itu ada setengah lusin prajurit.

(Ia Meniru Bermacam-Macam Orang)

“Mari kita cari Geronte itu. Kita lihat ke mana-mana. kita jangan segan berjalan. Kita periksa seluruh kota. Kita jarahi semuanya. Ke mana kita? Ke sana. Jangan ke mari. Ke kiri. Ke kanan. Tidak. Ya.”

(Pada Geronte)

Sembunyi baik-baik, Tuan. “Hey, kawan-kwan, ini pelayannya. Kau harus ceritakan pada kami, dimana majikanmu.” Oh, Tuan-tuan, jangan siksa aku. “ayo, ceritakan, dimana dia. Bicara, cepat. Ayo, lekas.” Tuan-tuan. Sabar, sabar, sabar.

(Geronte Menjulurkan Kepalanya Keluar Karung, Lalu Ia Melihat Akal Bulus Scapin)

“Kalau kau tidak Bantu kami mencari Tuanmu sekarang juga, kau akan kami hujani pukulan.” Aku lebih suka di pukuli dari pada menceritakan apa-apa. “Kepalamu akan kami pukul sampai otakmu keluar.” Terserah. “Kau betul-betul ingin di pukuli.” Aku tidak mau mengkhianati Tuan ku. “oh, kau mau cicipi. Ini …” Oh.

(Waktu Ia Siap Mau Memukul, Geronte Keluar Dari Karung, Lalu Scapin Lari)

Binatang. Pengkhianat. Bajingan. Begitu cara kau mau membunuh aku.



ADEGAN III


ZERBINETTE (Tertawa Dan Tidak Melihat Geronte)
Ha, ha, ku kira baik aku makan angin sedikit.

GERONTE (Ke Samping Tidak Melihat Zerbinette)
Aku bersumpah, kau harus di hukum atas perbuatan mu ini.

ZERBINETTE (Tidak Melihat Geronte)
Ha, ha, ha, ha. Lucu betul. Kasihan orang tua tolol itu!

GERONTE
Apa yang lucu? Kau tidak perlu tertawa karena itu.

ZERBINETTE
Apa? Maksud Tuan apa?

GERONTE
Maksudku, kau jangan mentertawakan aku.

ZERBINETTE
Tuan?

GERONTE
Ya.

ZERBINETTE
Apa? Siapa yang mau mentertawakan Tuan?

GERONTE
Mengapa kau ke mari dan tertawa di depan ku?

ZERBINETTE
Ini tidak ada sangkut pautnya dengan Tuan. Dan aku ketawa sendiri karena sebuah cerita yang baru saja di ceritakan padaku. Cerita paling lucu. Mungkin karena aku juga terlibat di dalamnya. Tapi aku belum pernah mendengar sesuatu yang selucu penipuan yang di lakukan seorang anak pada Ayahnya untuk mendapatkan sejumlah uang.
GERONTE
Yang di lakukan seorang anak pada Ayahnya untuk dapat sejumlah uang?

ZERBINETTE
Ya. Tanpa di paksa, aku akan menceritakan semuanya pada Tuan dengan segala senang hati, memang sudah kesenanganku untuk menyampaikan cerita-cerita yang aku tahu.

GERONTE
Ceritakan padaku.

ZERBINETTE
Baik, aku tidak akan rugi apa-apa menceritakannya pada Tuan. Lagi pula kejadian ini tidak akan lama tinggal rahasia. Nasib sudah menentukan, bahwa aku harus hidup bersama sekumpulan manusia yang di sebut Zanggi. Kami bertualang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, mencari makan dengan meramalkan nasib dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain. Waktu kami sampai ke kota ini, seorang anak muda melihat aku, lalu jatuh cinta kepadaku. Mulai saat itu ia membuntuti aku. Mula-mula ia seperti orang-orang muda umumnya, mengira yang perlu dia perbuat hanya sekedar bicara dan begitu mereka bicara pada kami urusan mereka beres sudah. Tapi ia terbentur pada suatu kecongkakan yang membuat ia merubah fikiran aslinya. Ia menyatakan perasaan cintanya pada orang-orang yang memelihara aku, dan dia mengetahui bahwa mereka bersedia menyerahkan aku padanya asal di imbangi dengan sejumlah uang. Tapi susahnya pelamar aku ini berada dalam keadaan yang biasa di alami anak-anak muda dari keluarga baik-baik, artinya dia tidak punya uang. Dia punya Ayah kaya, tapi kikirnya luar biasa. Orang yang paling jahat di dunia ini. Tunggu, apa aku bisa ingat namanya? Hai, bantu aku sedikit. Apa Tuan tidak bisa mengatakan padaku nama seseorang yang terkenal di kota ini sebagai puncak dari semua kekikiran?

GERONTE
Tidak.

ZERBINETE
Ada kata Ron dalam namanya. Ronte, or … Oronte. Bukan. Ge … Geronte, ya, Geronte, itu namanya. Itu nama si kikir itu, betul. Kembali ke kisah kita, hari ini kawan-kawanku akan meninggalkan kota; dan kekasihku akan kehilangan aku karena tidak punya uang, sekiranya dia tidak di bantu oleh kepintaran pelayannya. Nama pelayan itu aku tahu betul, namanya Scapin. ya, orang yang tidak ada tolok bandingnya dan ia patut diberi pujian.

GERONTE (Ke Samping)
Oh, bajingan.

ZERBINETTE
Ini akal yang dia pergunakan untuk menjerat korbannya. Ha, ha, ha, ha. Aku tidak bisa mengingat cerita itu tanpa ketawa. Ha, ha, ha. Ia pergi menemui anjing kikir itu. Ha, ha, ha. Lalu ia menyampaikan padanya bahwa ia baru saja jalan-jalan di pelabuhan bersama anaknya, hih, hih. Dan bahwa mereka melihat sebuah kapal Turki, lalu mereka diundang naik ke kapal. Bahwa seorang pemuda Turki menjamu mereka. Ha, dan waktu mereka makan, kapal itu berlayar ke laut, kemudian orang Turki itu mengirim dia kembali ke darat sendirian, di atas sebuah rakit, lalu menurut dia menyampaikan kepada Ayah majikannya, bahwa ia bermaksud membawa anaknya ke Aljazair, kecuali kalau ia bersedia mengirimkan uang lima ratus krona dengan segera. Ha, ha, ha si bakhil ku jadi tersiksa sekali. Rasa sayangnya pada anaknya berjuang melawan ke bakhilannya. Lima ratus krona yang di minta itu sama dengan lima ratus tikaman pedang baginya. Ha, ha, ha. Dia tidak sanggup rasanya melepaskan jumlah uang itu. Dan kepedihan yang dia derita membuat dia mengusulkan beratus cara yang aneh-aneh untuk memperoleh anaknya kembali. Ha, ha, ha. Ia mau mengirim polisi ke laut untuk mengejar kapal orang Turki itu. Ha,ha,ha. Ia minta pada pelayannya untuk pergi menggantikan tempat anaknya sampai ia berhasil mengumpulkan uang yang tidak mau dia berikan. Ha, ha, ha. Untuk memperoleh uang lima ratus krona itu, ia bersedia melepaskan empat, lima pakaian lusuhnya yang harganya tidak sampai tiga puluh. Ha, ha, ha. Dan setiap kali pelayan itu menjelaskan padanya bagaimana sia-sianya rencananya, dan setiap renungan dia ikuti dengan “buat apa dia naik ke kapal itu? Ah, kapal terkutuk. Turki pengkhianat.” Akhirnya setelah berbelit-belit, setelah mengerang dan mengeluh … Tapi Tuan sama sekali tidak ketawa mendengar cerita ku, kenapa?

GERONTE
Aku berpendapat bahwa anak muda itu adalah calon penghuni penjara yang kurang ajar dan pasti akan di hukum oleh Ayahnya karena penipuan yang ia lakukan padanya. Dan gadis Zanggi itu adalah perempuan berotak angina tidak tahu adapt yang semena-mena. Menghina seseorang terhormat dan ia harus di hajar supaya jangan lagi datang kemari dan merayu anak-anak muda dari kalangan baik-baik. Dan pelayan itu adalah seorang bajingan yang pasti akan di kirim oleh Geronte ke penjara sebelum hari esok.

(KELUAR)



ADEGAN IV

SILVESTRE
Apa maksud mu? Apa kau tidak tahu bahwa barusan kau berbicara dengan Ayah kekasih mu?

ZERBINETTE
Aku juga sudah merasa. Aku bicara padanya tanpa mengira sama sekali dan aku menceritakan kisahnya sendiri padanya.

SILVESTRE
Kisahnya sendiri, apa maksud mu?

ZERBINETTE
Aku syarat dengan kisah itu dan tidak lagi dapat menahan diri untuk menceritakannya kembali. Tapi apa itu penting? Ya, memang tidak enak buat dia. Tapi aku tidak melihat akibatnya, keadaan akan bertambah baik atau bertambah buruk untuk kami.

SILVESTRE
Kau terlalu banyak bicara. Dan seseorang yang tidak bisa membatasi diri pada urusannya sendiri, pasti punya lidah yang longgar.

ZERBINETTE
Toh, dia akan dengar juga cerita itu dari mulut orang lain.



ADEGAN V


ARGANTE
Tunggu, Silvestre.

SILVESTRE (Masuk Zerbinette)
Masuk ke dalam, majikanku memanggil aku.

ARGANTE
Jadi kau juga ikut-ikut ya, bajingan? Kau, anakku dan Scapin bersama-sama menipu aku. Dan kau mengira aku akan menerima begitu saja.

SILVESTRE
Betul, Tuan. Kalau Scapin telah menipu Tuan, saya tidak tahu menahu sama sekali. Percayalah saya tidak ikut terlibat dengan cara bagaimana’pun juga.

ARGANTE
Nanti kita lihat, nanti kita lihat. Aku tidak mau di permudah-mudah orang.


ADEGAN VI

GERONTE
Ah, Seigneur Argante. Aku betul-betul tidak putus-putusnya di rundung malang.

ARGANTE
Aku juga berada dalam kegundahan yang menakutkan.

GERONTE
Anak setan, Scapin itu; ia dapat lima ratus krona dari aku berkat akal bulusnya.

ARGANTE
Anak setan Scapin yang sama juga dengan akal bulusnya berhasil mengambil uang ku sebanyak dua ratus pound.

GERONTE
Ia malahan belum lagi merasa puas dengan uang lima ratus itu. Ia memperlakukan aku dengan cara yang membuat aku malu untuk menceritakannya. Tapi dia akan membayar hutangnya.

ARGANTE
Aku akan minta ganti kerugian atas penipuan yang ia lakukan padaku.

GERONTE
Aku juga mau menuntut balas padanya.

SILVESTRE (Ke Samping)
Moga-moga aku tidak ikut terbawa-bawa.

GERONTE
Tapi itu belum lagi semua, Seigneur Argante. Kemalangan yang sama selalu di susul oleh kemalangan yang lain. Hari ini aku gembira karena aku akan memperoleh anak gadis ku kembali – Aku berharap akan terhibur. Tapi baru saja aku dapat kabar dari pesuruh ku bahwa anak itu sudah lama meninggalkan Taranto dan menurut mereka mungkin ia ikut tenggelam bersama kapal yang ia tumpangi.

ARGANTE
Tapi kenapa ia kau biarkan di Taranto dan tidak kau suruh ia tinggal bersama kau?

GERONTE
Aku punya alasan. Kepentingan keluarga memaksa aku untuk merahasiakan perkawinanku yang kedua. Tapi apa ini?



ADEGAN VII

GERONTE
Ah, kau rupanya, Inang pengasuh.

NERINE (Berlutut Di Depannya)
Ah, Seigneur Pandolphe, izinkan aku …

GERONTE
Panggil aku Geronte, dan jangan sekali-kali pakai nama itu lagi. Alasan yang memaksa aku untuk memakai nama tersebut diantara kalian di Taranto sudah tidak ada lagi.

NERINE
Oh, alangkah banyaknya kesulitan dan kesusahan yang di timbulkan oleh pergantian nama itu dalam usaha kami untuk mencari Tuan di sini.

GERONTE
Mana anak gadis ku dan Ibunya?

NERINE
Anak Tuan tidak jauh dari sini. Tapi sebelum aku mempertemukan dia dengan Tuan, maafkan aku karena aku sudah mengawinkannya, karena kami putus asa sudah untuk menemui Tuan di sini.

GERONTE
Anakku kawin?

NERINE
Ya, Tuan.

GERONTE
Dengan seorang anak muda yang bernama Octave, anak seigneur Argante.

NERINE
Ya, Tuan.

ARGANTE
Kebetulan yang luar biasa.

GERONTE
Bawa kami ke tempatnya sekarang juga.
NERINE
Silahkan masuk ke dalam rumahnya.

GERONTE
Jalanlah dulu. Ikuti aku, ikuti aku, Seigneur Argante.

SILVESTRE (Sendiri)
Ini betul-betul nasib yang menentukan.



ADEGAN VIII


SCAPIN
Hey, Silvestre, lagi mengapa kawan-kawan kita?

SILVESTRE
Aku punya dua berita yang harus kusampaikan padamu. Pertama, bahwa persoalan Octave sudah selesai. Hyacinte ternyata anak gadis Seigneur Geronte. Jadi kebetulan sudah melaksanakan apa yang sudah di rencanakan ke dua orang tua itu. Berita yang lain, bahwa ada dua orang tua yang mengancam kau dengan menakutkan sekali, terlebih-lebih Seigneur Geronte.

SCAPIN
Itu tidak apa-apa. Ancaman tidak merusak aku. Itu tidak lebih dari awan yang berarak tinggi di atas kepala kita.

SILVESTRE
Hati-hati saja. Anak muda itu mungkin berdamai dengan Ayah mereka, hingga kau terjepit sendiri.

SCAPIN
Serahkan padaku. Aku tahu jalan untuk mendinginkan kemarahan mereka dan …

SILVESTRE
Pergi. Mereka datang.



ADEGAN IX

GERONTE
Mari Nak, mari ke rumah ku. Kegembiraanku akan sempurna sekiranya aku bisa menemui kau bersama Ibumu di sana.

ARGANTE
Itu Octave datang tepat pada saatnya.




ADEGAN X

ARGANTE
Mari, nak, mari bergembira bersama kami demi kebaikan perkawinanmu …
OCTAVE (Yang Tidak Melihat Hyacinte)
Tidak, Ayah, semua rencana perkawinan Ayah sia-sia. Aku akan membuka topengku dan Ayah tentunya juga sudah tahu perkawinanku.

ARGANTE
Ya, tapi kau tidak tahu …

OCTAVE
Semua yang aku perlu tahu aku sudah tahu.

ARGANTE
Aku mau menyampaikan, bahwa anak gadis Seigneur Geronte …

OCTAVE
Anak Seigneur Geronte tidak akan punya hubungan apa-apa dengan aku.

GERONTE
Dia gadis yang …

OCTAVE
Tidak. Maaf. Tekadku sudah bulat.

SILVESTRE
Begini …

OCTAVE
Diam. Aku tidak mau mendengarkan apa-apa lagi.

ARGANTE
Isterimu …

OCTAVE
Jangan, jangan Ayah, aku lebih suka mati dari pada berpisah dari Hyacinteku yang cantik.

(Menyeberangi Panggung Lalu Berdiri Di Samping Gadis Itu)

Terserah apa yang Ayah mau lakukan, tapi dialah orang yang sudah mengikat janji denganku. Aku akan mencintainya seumur hidup dan aku tidak menginginkan isteri yang lain.

ARGANTE
Memang dia yang mau ku berikan padamu. Betul-betul kepala angin, selalu mau menang sendiri.

HYACINTE
Ya, Octave, inilah Ayahku yang ku cari-cari. Kini kesusahan kita sudah berakhir.

GERONTE
Mari kerumahku. Di sana ada tempat yang lebih baik untuk bicara.

HYACINTE
Oh, Ayah. Aku mohon jangan pisahkan aku dari gadis cantik yang Ayah lihat tadi. Dia punya sifat-sifat yang kalau Ayah kenal akan membuat Ayah menyenangi dia.

GERONTE
Kau ingin, supaya gadis yang di cintai oleh saudara mu juga tinggal di rumah ku? Yang baru saja menceritakan seribu kekonyolan tentang diri ku di depan muka ku?

ZERBINETTE
Tuan, aku minta maaf. Aku tidak akan bicara begitu, jika aku tahu siapa Tuan. Aku kenal Tuan Cuma lewat nama.

GERONTE
Nama bagaimana?

HYACINTE
Ayah, cinta saudaraku kepadanya bukanlah suatu kejahatan dan aku menjamin kesalehannya.

GERONTE
Bagus. Apa aku harus mengawinkan anakku dengan dia? Seorang gadis yang tidak di kenal, yang pekerjaannya hanya bertualang kian kemari?



ADEGAN XI

LEANDRE
Ayah, jangan mengeluh karena aku mencintai seorang gadis yang tidak di kenal, tidak di lahirkan dari kalangan tinggi dan tidak punya apa-apa. Orang-orang yang menjualnya baru saja mengungkapkan padaku bahwa ia berasal dari kota ini, dan kelahiran dari kalangan baik-baik. Dia mereka culik waktu dia masih berumur empat tahun. Dan ini gelang yang mereka berikan padaku, yang mungkin dapat membantu kita untuk mencari orang tuanya.

ARGANTE
Kalau melihat gelang ini, dia ini adalah anakku yang hilang ketika ia seumur yang kau katakan itu.

GERONTE
Anakmu?

ARGANTE
Ya, dan kalau ku perhatikan wajahnya aku makin yakin.

HYACINTE
Ya, Tuhan. Alangkah banyaknya kebetulan yang luar biasa.



ADEGAN XII


CARLE
Oh, Tuan-tuan, suatu kecelakaan yang aneh baru saja terjadi.

GERONTE
Apa?

CARLE
Scapin yang malang …

GERONTE
Dia bajingan yang mau ku suruh gantung.

CARLE
Kasihan, Tuan. Tuan tidak perlu lagi bersusah payah. Waktu ia melewati sebuah gedung, kepalanya tertimpa martil seorang pembelah batu hingga pecah dan otaknya terganga. Ia lagi sekarat. Ia minta supaya di bawa kemari supaya dapat bicara dengan Tuan sebelum ia meninggal.

ARGANTE
Mana dia?

CARLE
Ini dia.



ADEGAN XIII

SCAPIN (Ia Di Dukung Oleh Dua Orang Kepalanya Di Perban Seolah-Olah Ia Luka Berat)
Oh, ih, Tuan-tuan, lihatlah aku … keadaanku menyedihkan sekali. Aku tidak mau mati sebelum aku minta maaf pada orang-orang yang sudah ku sakiti. Ya, Tuan-tuan, sebelum aku menghembuskan nafas yang penghabisan, aku mohon, dengan seluruh hatiku, sudilah memaafkan semua perbuatanku terhadap Tuan-tuan, terlebih-lebih Seigneur Argante dan Seigneur Geronte. Oh …

ARGANTE
Kalau, aku, aku bersedia memaafkan kau. Matilah dengan damai.
SCAPIN (Pada Geronte)
Dan Tuan yang paling ku sakiti dengan pukulan-pukulan …

GERONTE
Cukup, cukup, kau ku maafkan …

SCAPIN
Aku betul-betul jahat, sampai hati memberikan pukulan-pukulan …

GERONTE
Lupakan saja.

SCAPIN
Aku betul-betul sedih, pada saat sekarat ini, karena pukulan-pukulan …

GERONTE
Sudahlah, diam.

SCAPIN
Pukulan sial yang aku …

GERONTE
Diam kataku. Aku sudah melupakan semuanya.

SCAPIN
Oh, alangkah baiknya Tuan. Tapi apa Tuan betul-betul dengan ihklas memaafkan pukulan-pukulan …

GERONTE
Ya, ya. Tidak usah kita bicarakan lagi. Kau ku maafkan buat segala-galanya. Cukup.

SCAPIN
Aku, betul-betul merasa senang setelah mendengar kata-kata itu.

GERONTE
Ya, tapi kau ku maafkan dengan syarat bahwa kau akan mati.

SCAPIN
Bagaimana Tuan?

GERONTE
Aku akan menarik pemberian maafku kembali kalau kau sembuh.

SCAPIN
Oh, oh, aku mau pingsan lagi.

ARGANTE
Seigneur Geronte, demi kegembiraan kita, kau harus memaafkan dia tanpa syarat.

GERONTE
Baiklah.

ARGANTE
Mari kita makan bersama dan menikmati kegembiraan kita dengan lebih baik.

SCAPIN (Berdiri, Membuka Perbannya Lalu Di Gotong Oleh Ke Dua Tukang Gotong)
Kalau aku, tolong gotong ke kaki meja makan, sementara mereka menunggu kematianku.




S E L E S A I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar