Senin, 20 Juni 2011

Sejarah

Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2008, komunitas ini didirikan dan dideklarasikan dihadapan Pemerintah Desa Tinoor I & II, Pimpinan Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Tokoh Pemuda, di Balai Pertemuan Umum Desa Tinoor I; dengan Rolly Toreh, SH. sebagai Presiden Teater Bangkit & Christiansen Ombeng sebagai Sekretaris Jenderal.

Pembentukan komunitas ini dilatarbelakangi oleh kecintaan untuk membentuk suatu organisasi yang mewadahi minat dan bakat dari insan seni, khususnya seni teater yang ada di desa Tinoor. Jauh sebelumnya diawali dari kegiatan-kegiatan gerejawi, antara lain adalah kegiatan Paskah dan Natal juga berbagai festival teater baik yang diselenggarakan oleh pemuda dan remaja Sinode GMIM maupun oleh PATSU (Persatuan Artis dan Teater Sulawesi Utara).

Didasari keinginan yang sama, satu rasa, satu kehendak, dan satu harapan yang kian menggelora dan sulit dibendung untuk terus maju dan berkarya, maka prestasi-prestasi akhirya ditorehkan. Semasa Teater Solafide hingga berubah nama menjadi Teater Bangkit, pada bulan Oktober 2006, Teater Solafide (sekarang Teater Bangkit) berhasil menjadi Pemenang 1 dalam Festival Seni Pemuda Gereja yang dilaksanakan di Wilayah Bitung; kemudian pada bulan yang sama juga (Oktober 2006) berhasil meraih Peringkat 2 pada festival Teater PATSU. Selanjutnya di tahun 2008 dalam Pesta Seni Remaja Tingkat Sinode, Teater Bangkit berhasil menjadi Pemenang 1 mewakili Jemaat GMIM Solafide Tinoor dan di Festival Seni Pemuda Gereja yang dilaksanakan di wilayah Tondano II, Teater Bangkit mewakili Jemaat GMIM Solafide Tinoor berhasil meraih Peringkat 4.

Terlepas dari semua keberhasilan tersebut, teater ini pernah mengalami kagagalan namun senantiasa tidak menyurutkan niat untuk terus eksis dan berkembang. Semangat untuk terus bangkit, tidak pernah menyesal, dan tidak pernah putus asa, itulah : TEATER BANGKIT..!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar